REPUBLIKA.CO.ID, Untuk penggunaan kosmetik atau produk perawatan yang mengandung hidroquinon dalam jangka waktu tertentu, dikhawatirkan dapat menyebabkan okromasi kulit. "Okromasi itu adalah deposit pigmen, tapi bukan pigmen melamin seperti biasa namun intensitasnya hampir permanen sehingga sulit sekali untuk diobati," jelas dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Gloria Novelita, SpKK dari Klinik BeYouTiful.
Penderita okromasi kulit biasanya memiliki wajah yang berwarna biru keabu-abuan, dan seolah-olah seperti terdapat pasir di bawah kulitnya. Sementara itu kandungan merkuri pada kosmetik dan produk perawatan ditakutkan akan membawa bahaya sistemik pada tubuh. "Tahu sendiri kan, merkuri itu bisa mengganggu ginjal dan merusak sistem saraf sehingga efek sistemiknya lah yang kita takutkan," kata Gloria.
Gloria juga mengimbau agar konsumen menaruh curiga bila ada obat atau perawatan kulit yang menawarkan solusi kulit secara instan hanya dalam tujuh atau delapan hari. Karena pada kenyataannya obat yang baik harus bisa meregulasi kulit terlebih dahulu. "Itu ada waktunya yaitu sekitar tiga kali siklus kulit. Satu kali siklus kulit itu sekitar 28 sampai 30 hari, jadi bertahap," jelas Gloria.
Perbaikan kondisi kulit dalam kurun waktu satu bulan dikatakan Gloria sudah tergolong wajar, namun bila dalam waktu kurang dari sebulan obat sudah menunjukkan hasil optimal, patut dicurigai.