Kamis 29 Aug 2013 07:13 WIB

Anak Masih Enggan Curhat 'Mimpi Basah' Kepada Orang Tua

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Debat antara orang tua dan anak (ilustrasi)
Foto: PARENTING GURU
Debat antara orang tua dan anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Orang tua tampaknya harus lebih melakukan pendekatan emosional dan merangkul anak-anak khususnya yang  memasuki usia remaja.

Ini karena untuk membicarakan hal-hal pribadi yang berkaitan tumbuh kembang remaja, ternyata mereka lebih memilih mendiskusikan dengan teman sebaya daripada ke orang tua. 

Dalam Dialog Generasi Berencana (GenRe),  remaja dan pemuda se propinsi Maluku Utara dengan Kepala BKKBN Fasli Jalal, terungkap hasil survei SDKI 2012, diskusi remaja usia 15-24 tahun tentang mimpi basah dan menstruasi masih banyak didiskusikan dengan teman.

''Mungkin karena orangtua sudah terlalu sibuk, sehingga sumber informasi tentang dua hal itu lebih banyak didapatkan dengan teman,'' ujar Fasli dalam diskusi yang berakhir Rabu (28/8). 

Jumlah remaja usia 15-24 tahun, berdasarkan sensus penduduk 2010 lalu adalah sekitar 40 juta jiwa. Dalam survei disebutkan, remaja perempuan yang mendiskusikan  masalah menstruasi sebelum mendapatkan menstruasi pertama kepada teman menduduki peringkat pertama yakni 52,8 persen.

Di peringkat ke dua, adalah berbicara kepada ibu sebanyak 40,5 persen, selanjutnya ke ayah 0,8 persen dan kepada guru 12,4 persen. ''Yang tidak bercerita sama sekali 24,6 persen,'' ujar Fasli. 

Sedangkan para remaja pria, yang mendiskusikan masalah mimpi basah sebum mereka mimpi basah pertama kali, paling banyak ke teman sebanyak 48,2 persen. Sedangkan yang membicarakannya dengan ibu sebanyak 1,5 persen, kepada ayah 1,3 persen, dan kepada guru 17,8 persen.

Remaja laki-laki tampaknya lebih banyak memilih tidak bercerita kepada siapapun, dari hasil survei yang menyebutkan angka 49,8 persen.  

Sementara soal pengetahuan remaja yang belum menikah tentang hal-hal pribadi terkait perubahan fisik mereka, bisa dikatakan sebagian besar sudah memahami.

Berdasarkan survei tersebut, remaja perempuan yang sudah tahu tentang apa itu mimpi basah sebanyak 29,7 persen, menstruasi.  82,8 persen, perubahan suara 68,6 persen, pertumbuhan payudara 72,8 persen, dan yang tidak tahu 4,7 persen. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement