REPUBLIKA.CO.ID, Jika merasa karier mentok, sebenarnya Anda masih punya waktu untuk menyusun rencana anda ke depan, lantaran belum kepalang basah terjun menekuni karir tertentu. Nasihat Tom Fischgrund, manajer proyek customer satisfaction pada Coca-Cola Fountain, dapat anda pertimbangkan sebagai masukan untuk menentukan karir yang ingin anda rintis.
1. Perhitungkan betul kekuatan dan kelemahan anda. Tatkala anda bermaksud memilih karir, mulailah dengan mengajukan sejumlah pertanyaan pada diri sendiri: ''Apa kekuatan dan kelemahan diri saya?'' ''Hal-hal apa yang saya senang mengerjakannya dan apa yang saya tidak suka melakukannya?'' ''Di mana saya ingin menetap, berapa besar pemasukan yang ingin saya peroleh, dan lingkungan kerja macam apa yang saya sukai?''
2. Telitilah lebih dulu berbagai jenis karir dan kesempatan kerja serta kecenderungannya. Untuk mendapatkan informasi mengenai hal ini, anda bisa membaca koran, majalah, maupun publikasi lain. Ulasan mengenai perkembangan berbagai profesi layak untuk diperhatikan. Amati betul profesi apa yang sedang tumbuh dan profesi mana yang tampak mulai surut. Jangan sampai keliru langkah.
3. Mintalah nasihat pada orang lain. Bila anda tengah berpikir untuk berkarir menjadi bankir, cobalah meminta masukan dari orang-orang yang bekerja di bank. Umumnya mereka akan ringan hati untuk berbagi pengalaman. Nah, dengan cara ini, anda cukup punya informasi untuk menentukan apakah jadi berkarir di bidang perbankan, atau memilih bidang lain. Di sinilah pentingnya jaringan informasi agar anda memperoleh cukup informasi.
4. Berusahalah untuk bisa magang kerja. Untuk memperoleh informasi langsung mengenai profesi tertentu, magang kerja memang merupakan pilihan yang bagus. Bila ingin menjadi wartawan, misalnya, anda dapat mengajukan lamaran ke sebuah penerbit untuk meminta kesempatan magang. Jangan pikirkan uang lebih dulu! Ingat, pengalaman yang anda peroleh selama magang jauh lebih berharga dibandingkan uang yang ingin anda dapatkan selama mengikuti magang yang cuma beberapa minggu itu.
5. Bertanggungjawablah terhadap karir yang anda tekuni. Makin lama waktu anda habiskan untuk menempuh karir tertentu, makin sulit bagi anda untuk berpindah ke bidang yang lain. Itulah sebabnya, sangat penting bagi anda untuk memahami kemampuan apa yang dibutuhkan dalam sebuah profesi, bagaimana kompensasinya, dan soal-soal lain yang terkait dengan profesi tersebut. Makin banyak hal yang anda ketahui, makin kecil pula kemungkinan anda terkejut tatkala terjun dalam profesi itu.
6. Pilihlah karir yang, menurut perkiraan, anda akan menikmatinya. Banyak pemburu kerja cuma melihat besar gaji atau statusnya, sedangkan perkara ''mencintai pekerjaan'' dipikirkan kemudian. Anda semestinya ingat, bayaran tinggi dan status yang ''wah'' bukan merupakan jaminan bahwa anda bakal memperoleh kepuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja adalah hal yang banyak diburu para pekerja, kecuali bila anda hanya menginginkan uang.
7. Pertimbangkan betul bagaimana karir anda akan mempengaruhi segi-segi lain kehidupan anda. Yang harus anda ingat, ini cuma masalah pekerjaan semata. Maksudnya, jangan menjadikan pekerjaan sebagai segala-galanya. Anda toh masih memiliki bagian kehidupan yang lain. Jadi, pertimbangkan lebih dulu, berapa banyak waktu yang anda ingin sediakan untuk pekerjaan, berapa banyak pula waktu untuk keluarga dan rekan, bagaimana pula waktu untuk berlibur, membaca, menonton televisi, misalnya.
8. Pilihlah karir yang mendukung gaya hidup yang anda inginkan. Kendati bukan faktor pendorong satu-satunya untuk memilih karir, tapi uang itu penting. Anda harus putuskan berapa banyak pemasukan yang ingin ada peroleh tiap bulannya, dan berapa banyak pula pengeluaran yang anda rencanakan. Kalau anda merasa ''tertekan'' untuk hidup glamor, kenapa mesti memilih karir yang mensyaratkan keglamoran sebagai bagian dari dunia profesi itu?
9. Pikirkan pula, anda ingin berada di mana dalam 5 tahun, 10 tahun, dan 20 tahun mendatang. Posisi apa yang ingin anda pegang dalam 5-10 tahun ke depan? Beranjak dari kemampuaan yang anda miliki saat ini, cobalah membuat perkiraan apa saja yang akan anda peroleh setelah lima tahun meniti karir tertentu.
10. Jangan takut mengubah karir. Walau mengubah karir itu tidak mudah, tetapi bukanlah hal yang mustahil untuk melakukannya. Anda dapat meminta masukan dari orang lain bila anda tengah mempertimbangkan akan mengubah karir. Katakanlah, bila karir anda tampaknya tidak akan memuaskan walau anda menghabiskan waktu lebih banyak lagi untuk mengembangkan diri di bidang tersebut. Banyak orang justru sukses setelah mereka banting stir dari karir yang semula mereka teknuni. Jadi, jangan takut!