REPUBLIKA.CO.ID, Minum air putih sudah sering digadang-gadangkan menjadi bagian tak terpisahkan dari pola hidup sehat sehari-hari. Tapi, sebenarnya selain air putih, teh juga memiliki khasiat yang tidak kalah baik dibanding air putih. Tea specialist Bambang Laresolo mengungkapkan, air terdiri atas mineral-mineral yang memang baik bagi kesehatan tubuh. Sedangkan, teh mengandung katekin yang berfungsi sebagai antikosidan tinggi dan tanin yang baik untuk menjaga kesehatan otak. “Jadi, kalau kita minum teh, kita mendapatkan ketiganya, mineral dalam air, katekin, dan tanin,” ujar Bambang.
Menurut pria yang memiliki kedai teh di daerah Bogor dan Yogyakarta ini, beberapa mitos yang kurang tepat tentang teh telah membuat minuman yang sebenarnya baik bagi kesehatan ini kerap dihindari. Di antaranya masalah batu ginjal dan menghambat penyerapan kalsium di dalam tulang.
Batu ginjal, kata dia, memang bisa terjadi ketika konsumsi teh dilakukan bersamaan dengan air berkadar kalsium tinggi. Misalnya, yang terdapat di daerah Wonogori dan Bantul. Tapi, tanpa percampuran dengan air berkadar kalsium tinggi, teh sebenarnya sangat aman dikonsumsi. Inggris yang terkenal memiliki kebudayaan minum teh setiap pagi hari, siang, sampai sore hari, terbukti tidak mengalami epidemik batu ginjal akibat kebiasaan ini.
Kalau berbicara penyerapan kalsium, kandungan kafein yang terdapat sedikit dalam teh menjadi biang keladi hal ini terjadi. Tapi, kata Bambang, kalau bicara kafein, tentu kopi memiliki kadar kafein yang lebih tinggi ketimbang teh.
Minum teh juga sebenarnya tidak hanya terbatas diseduh air panas dan dinikmati secara konvensional semata. Menurutnya, teh akan lebih menarik rasanya ketika ia dihidangkan dengan teknik infusion untuk menambahkan rasa buah ke dalam rasanya sekaligus menghilangkan rasa sepat yang menjadi ciri khasnya.
Untuk mendapatkan teh dengan rasa buah, kita bisa menambahkan teh dengan kulit buah yang rasanya ingin kita tambahkan, seperrti jeruk atau lemon. “Kulit buah itu mengandung minyak yang bisa menambah cita rasa dalam teh. Selain itu, kita juga bisa menambahkan sereh atau bubuk kayu manis dan rempah dalam teh kering untuk cita rasa,” jelasnya.
Saat ini, di beberapa tempat makan menu es krim green tea atau green tea latte dan smoothies juga sudah banyak ditemui. Menurut Bambang, pengolahan kreatif dari teh hijau seperti ini juga baik untuk kesehatan karena yang dipakai untuk campuran adalah teh hijau yang berbentuk powder atau bubuk.
Berbeda dengan teh biasa yang diambil airnya, kemudian dibuang ampasnya, teh dalam bentuk bubuk memungkinkan kita mendapatkan manfaat yang lebih banyak dari hasil olahan teh ini. Di Jepang, pengolahan teh hijau sebagai es krim sudah lebih dulu diperkenalkan. Teh hijau macca biasa dijadikan bahan campuran es krim, selain itu di sana juga ada es krim dari moci dan kacang merah.