REPUBLIKA.CO.ID, Menyantap makanan yang sehat merupakan bagian dari kehidupan yang sehat. Memasak makanan namun kadang memengaruhi kadar gizi yang seharusnya bisa diperoleh maksimal.
Mengukus adalah salah satu cara menjaga kadar nutrisi makanan. Teknik masak yang satu ini mempertahankan gizi makanan lebih banyak ketimbang merebus atau menggoreng makanan.
Ketika makanan dikukus, air yang bergolak tidak pernah menyentuh makanan. Uap panas juga tergolong ramah serta merata. Secara perlahan, uap tersebut merasuk ke makanan. Membiarkan masakan matang dalam intisarinya tanpa harus kehilangan banyak nutrisi, mengukus sekaligus mempertahankan tekstur dan rasa masakan.
Hampir semua jenis masakan bisa dilakukan dengan teknik ini. Sayuran, daging, ayam, ikan, bahkan buah dan pasta. Biasanya, tidak dibutuhkan minyak atau tambahan lemak ketika mengukus. Pakar kuliner Rudy Khoirudin membagi tips mengukus. Katanya, mengukus itu dimulai ketika uap panas sudah keluar. “Ketika sudah ada uap panas, masukkan sayuran atau masakan dan mulai mengukus,” terangnya.
Meski mudah, namun sering kali mengukus tanpa perhatian menghasilkan makanan yang justru kehilangan nutrisinya. Uap panas dari kukusan mudah menyebabkan masakan jadi terlampau matang. Sayuran sebaiknya tidak terlalu lama dikukus. Warnanya harus tetap hijau ketika selesai dikukus. Sementara, ketika mengu kus kue, bungkus tutup panci dengan kain. Ini agar uap air tidak menetes ke kue dan memengaruhi rasa, penampilan, serta tekstur kue.