Selasa 19 Nov 2013 16:04 WIB

Tips Sehat Pakai High Heels

Red: Endah Hapsari
Sepatu hak tinggi
Sepatu hak tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, High heels juga dapat mengakibatkan masalah kulit dan struktur kaki. Saat kaki menjinjit terjadi peningkatan tekanan di ujung telapak. Posisi ini bisa terasa menyiksa. “Jinjit menyangga tubuh bahkan bisa mengubah jemari kaki menjadi tertekuk (hammer toes) dan menonjolnya tulang pangkal jempol kaki,” kata dr Ava Shamban, penulis buku Heal Your Skin. 

Posisi jinjit juga membuat kaki berada dalam posisi rawan cedera. Terkilir, misalnya. Secara medis, memang tak ada panduan seberapa sering perempuan dapat bersepatu hak tinggi. “Pastikan sepatu cantik Anda bersol empuk dan sesuaikan dengan postur tubuh serta berat badan,” saran dr Ida Wisnubaroto, Ketua 1 Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi). 

Para model yang berbadan kecil tampak nyaman menggunakan hak tinggi karena sepatunya proporsional untuk menyangga berat badan mereka. Untuk Anda yang bertubuh besar, kurangi resiko dengan menggunakan platform atau pilihlah sepatu dengan hak yang sesuai dengan tubuh Anda. “Harus bijaksana dalam pemilihan sepatu, demi mencegah kesakitan,” imbuh Ida. 

Sementara itu, dr Mulyono Soedirman SpB SpOT mengingat kan agar anak-anak menghindari penggunaan sepatu berhak tinggi. Ada dampak buruk jika stiletto dipakai oleh gadis mungil yang masih dalam masa pertumbuhan. “Pemakaian high heels akan membuat bentuk tulang kaki berubah karena memang sedang masanya bertumbuh.” 

Orang dewasa pengguna high heels resiko perubahan tulang kakinya tidak sebesar pada anakanak. Namun, sebaiknya tinggi hak sepatu tidak lebih dari 3 cm jika ingin digunakan secara rutin. “Banyak resiko eksternal seperti jatuh dan nyeri engkel, apalagi untuk mereka yang tidak terbiasa,” ujar Mulyono. 

Keluhan nyeri pada engkel kaki sering datang akibat pemilihan sepatu yang kurang tepat. Pencegahan harus berlangsung sejak memilih sepatu yang akan dibeli. “Beli yang bantalan dalam sepatunya empuk agar tidak menimbulkan rangsangan berlebihan pada telapak kaki,” tutur Mulyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement