REPUBLIKA.CO.ID, "Kami sedang gencar mengajak masyarakat berperilaku Cerdik. Yaitu, cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya. Kemudian, rajin beraktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres," papar Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Ekowati Rahajeng SKM.
Pencegahan tersebut dilakukan karena data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa lebih dari 25 persen orang Indonesia menderita hipertensi. Anehnya, kurang dari 10 persen di antara mereka mengetahui bahwa mereka menderita penyakit tersebut.
Perilaku Cerdik, kata Ekowati, terus ditingkatkan melalui sosialisasi ke daerah suburban. Mengetahui segala pencegahan hipertensi, gejala, sekaligus faktor risiko penyakitnya dianggap sangat membantu mengurangi angka tadi. "Kebanyakan hipertensi tak menunjukkan gejala. Sehingga, banyak masyarakat Indonesia yang menderita penyakit ini tanpa tahu sebelumnya," ungkapnya.
Penyakit yang disebut juga darah tinggi atau bludrek itu ternyata tak hanya identik dengan usia lanjut. Kalangan usia muda mulai terjangkiti karena ditemukan banyak kasus stroke yang terjadi mendadak pada kalangan remaja.
Kasus yang kian masif tadi, menurut dia, terjadi karena perilaku gaya hidup yang tak sehat. Seperti, mengonsumsi makanan berlemak, kurang beraktivitas fisik, stres, serta kurang makan makanan berserat. Dokter ini pun mengajak seluruh kalangan untuk tak malas mengecek tekanan darah secara rutin, minimal sebulan sekali.