Sabtu 18 Jan 2014 09:13 WIB

10 Strategi Mengelola Amarah (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
Marah
Foto: wordpress
Marah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Marah adalah emosi normal yang dialami setiap orang. Setiap orang juga mengalami berbagai level kemarahan, namun sebagian besar tetap di kisaran normal. Kemarahan dalam cara yang aresif bisa menimbulkan masalah tambahan di belakangnya. ROLers, berikut beberapa teknik untuk mengelola amarah tanpa menggunakan obat-obatan, dilansir dari Syimptomfind, Jumat (17/1).

6. Hindari stres

Perhatikan situasi ketika Anda marah yang berujung pada stres. Jika Anda benci bertemu orang banyak, maa hindari berbelanja di mall pada jam-jam sibuk. Jika pergi pagi hari menyebabkan tekanan darah Anda naik, maka ambillah cuti untuk menghindari stres. Ini mungkin akumulasi kelelahan Anda sepanjang hari.

7. Belajar memaafkan

Menyimpan dendam kemungkinan mendatangkan banyak masalah untuk Anda dibandingkan Anda berlapang dada memaafkan orang lain. Dengan tetap marah, Anda akan terus dikuasai energi negatif dan emosi abadi. Ketika Anda membiarkan diri Anda memaafkan seseorang, Anda pada dasarnya melepaskan semua energi negatif yang juga mengelilingi orang itu dan mengubahnya menjadi energi positif.

8. Berkelakar

Mengandalkan humor untuk meringankan suasana hati ketika marah akan mengurangi situasi tegang.Jika Anda merasa diri Anda marah akibat komentar yang tidak pantas, maka tahan diri Anda untuk membalas ucapan orang itu dengan kata-kata yang tidak pantas juga. Berkelakar alias bercanda ketika situasi terlampau tegang bisa menangkis komentar negatif.

Sebagian besar orang akan menyikapinya dengan tertawa, atau setidaknya mengurangi agresif mereka ketika marah. Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan sarkasme atau lelucon yang bersifat pribadi dan fisik, sebab itu akan meningkatkan situasi kemarahan.

9. Relaksasi

Ketika Anda merasa ledakan kemarahan itu datang, cobalah beberapa teknik relaksasi untuk menenangkan suasana hati Anda. Ada banyak jenis teknik relaksasi, misalnya meditasi dan yoga.

10. Mengubah pola pikir

Cobalah inventarisasi emosional dan karakter pribadi Anda secara keseluruhan. Misalnya, mencatat jenis kata-kata yang sering Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apakah Anda sering bersumpah atau berbicara bernada negatif dikeseharian Anda? Apakah Anda sering mengolok, mengejek, dan mengintimidasi orang lain? Jika Anda sudah sadar dengan karakter Anda maka cobalah untuk mengubah pola pikir Anda ke arah yang lebih positif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement