REPUBLIKA.CO.ID, Saya gadis berumur 20 tahun. Wajah saya tidak pernah sepi dari jerawat. Hal ini saya alami sejak 4 tahun dan belakangan makin mengganas. Saya telah memakai berbagai obat jerawat yang banyak dijual di toko-toko obat, tapi hasilnya nihil. Jerawat saya makin parah pada masa-masa ujian. Mohon saran dokter dan terima kasih.
DW, Bandung
Sudah biasa kalau seorang remaja mengalami jerawat. Ada yang mengatakan, wajah tanpa jerawat bagaikan malam tanpa bintang. Tentu saja ini berlaku untuk jerawat yang hanya satu dua titik saja. Pada mereka yang wajahnya dipenuhi jerawat sudah pasti mereka resah dan ingin mencari penyelesaian.
Jerawat itu sendiri adalah suatu kelainan kulit yang penyebabnya bisa karena faktor hormon reproduksi yang aktif, bisa karena kebersihan wajah yang tidak terjaga, dan dipengaruhi pula oleh kondisi kulit. Maka pendekatan pengobatan jerawat sangat individual, dan pengobatan tidak bisa disamaratakan.
Mengobati jerawat tanpa konsultasi dengan dokter ahli kulit/kosmetika, biasanya tidak memberi hasil yang memuaskan. Saya sarankan Anda untuk segera menghubungi dokter ahli kulit/kosmetika untuk menjalani pemeriksaan dan tentu juga pengobatan.
Kalau Anda katakan bahwa jerawat makin mengganas pada masa-masa ujian, maka itu berarti faktor stres ikut juga memacu terjadinya jerawat pada diri Anda. Oleh karenanya, di samping berobat ke dokter kulit, Anda harus memperhatikan beberapa hal yang bisa membantu penyembuhan dan juga mencegah munculnya jerawat kembali, yaitu:
1. Peliharalah kebersihan wajah Anda dengan mencuci dengan air hangat setiap kali Anda tiba dari bepergian.
2. Jangan coba-coba make-up yang kualitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Seyogyanya tidak memakai make-up berlebihan.
3. Kendalikan stres Anda. Kalau toh sedang menghadapi ujian, anggaplah ujian itu sebagai proses belajar dan semua hasil ujian bukan suatu vonis yang mematikan.
4. Beberapa makanan bisa memicu jerawat, oleh karena itu patut dihindari, seperti pedas-pedas, coklat, dan kacang. Banyak-banyaklah makan sayuran hijau dan buah-buahan seperti wortel, tomat, jeruk, apel, dan sebagainya. Demikianlah jawaban saya, dengan prioritas utama berkonsultasilah dengan dokter ahli.