REPUBLIKA.CO.ID, Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan menggunakan bonus tahunan sebagai dana hiburan atau dana untuk bersenang-senang. Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Diana Sandjaja, menganjurkan tidak seluruh bonus dipakai untuk memanjakan diri. Oleh sebab itu, tetap sisihkan sebagian untuk ditabung atau diinvestasikan. Bonus bisa dibaratkan pula sebagai kesempatan kedua bila memiliki dosa dalam bentuk utang konsumtif.
“Jadi, sebelum telanjur habis, buatlah anggaran untuk bonus yang akan diterima. Prioritaskan membayar utang konsumtif dan kewajiban tahunan yang belum disiapkan dananya. Bila masih ada sisa, bisa digunakan untuk bersenang-senang dan menambah investasi,” katanya menyarankan.
Dia mengatakan, karena bonus hanya diterima setahun sekali, perlakuannya tentu berbeda dengan gaji bulanan yang rutin diterima setiap bulan. Usahakan mencicil kewajiban tahunan dari pendapatan bulanan bila masih mencukupi.
Sebab, besaran bonus sangat tergantung pada kinerja perusahaan. Jangan sampai mengharap tinggi pada bonus untuk melunasi kewajiban, tapi gagal terpenuhi karena bonus tak sampai sesuai perkiraan. Karena, kinerja sebuah perusahaan juga tak selalu prima untuk bisa memberi bonus.