REPUBLIKA.CO.ID, Banjir yang melanda sejumlah kota di Tanah Air membuat ke rugian harta benda tak terelakan. Setelah banjir berlalu, korban banjir umumnya harus mengeluar kan uang untuk memperbaiki rumah, perabot, alat elektronik, atau kendaraan yang rusak.
Beban akibat banjir bisa terasa lebih ringan bila memiliki asuransi. Dari segi finansial setidaknya asuransi mengurangi jumlah uang yang harus dikeluarkan akibat musibah, termasuk banjir.
Perencana keuangan independen dari Tatadana Consulting, Tejasari, mengatakan setiap orang hendaknya menyiapkan diri de ngan perlindungan asuransi. Ini termasuk bagi mereka yang tidak terkena banjir. “Meski tahun ini tidak terkena banjir, belum tentu tahun depan juga begitu,” ujarnya.
Mengingat banjir bisa menimpa siapa saja, Tejasari mengimbau bencana ini untuk diperhitungkan sebagai kondisi yang dapat mengganggu kondisi keuangan. Dana darurat pun perlu disiapkan saat musibah menimpa.
Besar dana darurat minimal tiga kali biaya yang dikeluarkan untuk pengeluaran per bulannya. Dana ini sebaiknya disimpan dalam produk yang cukup likuid, seperti tabungan, logam mulia, atau deposito.
Selain dana darurat, hal lain yang perlu disiapkan adalah asuransi kesehatan dan jiwa. “Dalam kondisi banjir ditambah cuaca yang tidak baik, memiliki asuransi kesehatan merupakan perlindungan yang baik bagi kesehatan,” kata Tejasari.
Sementara itu, asuransi jiwa bagi kepala keluarga sangatlah perlu. Asuransi jiwa memberikan kepastian penghasilan bagi kelangsungan hidup keluarga. Sebab, manusia tidak pernah tahu pasti risiko apa saja yang bisa ditimbulkan banjir.