REPUBLIKA.CO.ID, Vitamin E merupakan antioksidan terkuat yang sangat bermanfaat bagi kulit. Menurut Medical Manager PT Darya Varia Labo ratoria, dr Maria Margaretha, sebagai antioksidan terkuat vitamin E dapat mencegah kerusakan sel-sel kulit dari radikal bebas sehingga mampu meningkatkan proses regenerasi dan keratinisasi sel-sel kulit.
“Kulit tidak tipis dan tidak kering (kelembapan terjaga karena air tidak mudah menguap atau keluar), serta tahan terhadap sinar ultraviolet A dan B serta infeksi bakteri,” ujarnya tentang manfaat vitamin E.
Secara alami vitamin E bisa didapatkan dari biji-bijian atau kacang-kacangan. Cara lainnya adalah melalui asupan suplemen vitamin E.
Menurut Maria, ada beberapa tips memilih suplemen vitamin E. Pertama, perhatikan komposisinya. Vitamin E ada dua jenis, yaitu vitamin E alami dan vitamin E sintetik. Produk vitamin E alami biasanya mencantumkan keterangan d-alpha Tocopherol.
“Bila tidak, kemungkinan produknya mengandung vitamin E sintetik. Vitamin E alami potensinya dua kali lebih baik dari vitamin E sintetik,” ujarnya.
Kedua, cari tahu sumbernya. Sumber terbaik dari alam untuk vitamin E alami adalah dari ekstrak biji gandum dan biji bunga matahari. Vitamin dalam bentuk kapsul lunak dikatakannya juga lebih mudah ditelan dan diserap.
Tips berikutnya, perhatikan jumlah kandungan vitamin E per kapsulnya. Kebutuhan kulit dan tubuh terhadap vitamin E alami adalah antara 100 sampai 300 international units (IU). Jumlah kebutuhan tergantung dari usia, jenis kulit, serta banyaknya aktivitas luar ruangan.
Untuk usia di bawah 30 tahun, dibutuhkan asupan vitamin E alami 100 sampai 200 IU. Seiring usia bertambah serta aktivitas yang meningkat, bisa ditambahkan sampai 300 IU untuk hasil maksimal.
Maria mengatakan, sebaiknya konsumsi suplemen vitamin E dalam dosis kecil. Alasannya, terkait penyerapan vitamin E. Lemak dibutuhkan untuk proses penyerapan vitamin E. Dengan dosis kecil atau terbagi, vitamin lebih efektif terserap.