Selasa 25 Feb 2014 16:15 WIB

Pilihan Terapi Agar Berhenti Merokok

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok.
Foto: Prayogi/Republika
Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok.

REPUBLIKA.CO.ID, Kebanyakan perokok berat tergerak untuk berhenti menyulut linting tembakau nya ketika jatuh sakit. Kebutuhan medis membuat mereka berpikir dua kali saat ke inginan merokok datang. Ketimbang menunggu sakit, mengapa tak sekarang saja memulai hidup yang lebih sehat?

Dr Riana Sari SpP menjelaskan, berhenti merokok memang bukanlah hal mudah. Tantangannya semakin besar mengikuti derajat kecanduan. Walaupun demikian, perokok berat juga bisa menjauhi rokok untuk selamanya. “Yang penting ada tekad untuk berhenti,” kata dokter spesialis paru dari Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBPKM) Solo, Jawa Tengah, ini.

Untuk memuluskan usahanya, perokok membutuhkan bantuan. Dukungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah akan membuat perokok lebih mudah berhenti merokok. Misalnya, dengan adanya kampanye di media massa yang mendukung berhenti merokok, area bebas rokok, dan konseling.

Perokok yang mengikuti konseling memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Tingkat keberhasilannya dalam berhenti merokok akan meningkat sekitar 30 persen dengan bantuan konselor.