REPUBLIKA.CO.ID, Keinginan untuk kembali ke bangku perkuliahan terkadang muncul di benak sebagian orang, tak terkecuali bagi mereka yang sudah menikah. Berselang sekian waktu setelah Anda diwisuda, kemudian memasuki dunia kerja dan menikah, tak jarang terbesit pikiran bahwa ilmu yang Anda miliki masih kurang.
Tak hanya itu, persaingan di dunia kerja saat ini cukup ketat. Jika tidak pandai mengeksplorasi diri, bisa-bisa pekerjaan yang Anda gunakan untuk menafkahi keluarga ini dicaplok pula oleh orang lain. Apalagi, jika para pesaing tersebut memiliki keahlian yang lebih dari Anda.
Untuk itu, memiliki tingkat pendidikan tinggi dan keahlian yang terasah harus ada pada diri Anda. Salah satu cara untuk melakukannya, yakni dengan kembali melanjutkan kuliah ke jenjang berikutnya. Selain menambah ilmu, melanjutkan kuliah membuat Anda mendapatkan pengalaman dan relasi baru.
Kendati begitu, tak jarang urusan biaya membuat kita harus berpikir ulang untuk melanjutkan pendidikan. Ini karena alasan paling utama dan kerap dikeluhkan adalah keterbatasan kemampuan finansial.
Untuk mendaftar dan membayar biaya semesteran pada perguruan tinggi negeri saja bisa menghabiskan uang hingga puluhan juta rupiah. Belum lagi Anda yang sudah menikah masih harus dihantui kewajiban mencukupi kebutuhan keluarga.
Agar rintangan finansial tidak menghalangi niat mulia untuk meningkatkan kualitas diri lewat bangku kuliah, ada beberapa cara yang kerap dilakukan mereka yang ingin melanjutkan kuliah, mulai dari mencari beasiswa hingga mengajukan pinjaman dana pendidikan (student loan).
Namun, perencana keuangan independen, Ligwina Hananto, lebih menyarankan mencari cara lain. “Pinjaman untuk dana sekolah justru akan memberatkan mengingat bunganya cukup tinggi dan jangka waktu pengembaliannya pendek,” ujarnya.
Dia lebih merekomendasikan pada pinjaman yang bertujuan untuk membeli aset yang jelas. Aset inilah yang nantinya bisa digunakan untuk membiayai dana sekolah Anda.
Cara lain yang bisa dilakukan, yakni dengan menyisihkan dana pendidikan dari penghasilan Anda. Hitung kapan Anda mulai ingin masuk kuliah, apakah satu tahun, dua tahun, atau tiga tahun lagi.
Dari situ, Anda bisa memprediksi berapa uang yang harus disisihkan dari penghasilan setiap bulannya untuk menabung demi dana pendidikan. “Jika Anda merasa berat menabung dana pendidikan mengingat kebutuhan sehari-hari yang harus dicukupi, mulailah aktif mencari beasiswa,” kata dia.
Beasiswa bisa mulai dicari dari tempat bekerja saat ini. Biasanya beberapa kantor memiliki program beasiswa untuk para pegawainya. Beasiswa juga bisa dicari dengan mengunjungi situs atau beberapa ajang yang menawarkan beragam program beasiswa.
Jika nasib baik menghampiri dan Anda berhasil mendapat beasiswa, jangan lupa untuk tetap menyiapkan dana darurat. “Meski mendapat beasiswa sekalipun, Anda tetap harus menabung. Dana itu nantinya bisa untuk membeli kebutuhan seperti buku serta kebutuhan-kebutuhan lainnya,” ucapnya.