Rabu 30 Apr 2014 15:27 WIB

Penyebab Tak Kunjung Hamil (2-Habis)

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Ibu hamil (ilustrasi)
Foto: PA
Ibu hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Pada perempuan kesuburan dapat terganggu jika ada kerusakan atau penyumbatan tuba falopi sebagai akibat adanya inflamasi di tuba falopi yang dipicu oleh infeksi penyakit menular seksual. Endometriosis, polycystic ovary syndrome, gangguan ovulasi akibat cedera, dan tumor pun berperan dalam menghambat pasangan suami istri mendapatkan keturunan.

Aktivitas yang berlebihan, berat badan kurang, atau pemakaian obat-obatan tertentu pun punya andil serupa. Peningkatan prolaktin dan produksi terlalu banyak hormon endrogen, obesitas, gangguan tiroid, kanker beserta terapinya, serta menopause dini juga memengaruhi kesuburan perempuan.

Cushing’s disease, sickle cell disease, penyakit ginjal, diabetes, pemakaian obat-obatan tertentu, dan gangguan kesehatan yang terkait dengan keterlambatan pubertas seperti amenorrhea pun tak bisa dikesampingkan sebagai faktor yang menghambat kesuburan.

Infertilitas bisa diobati. Pemilihan pengobatan umumnya ditentukan berdasarkan masa terjadinya infertilitas, penyebab infertilitas, dan faktor usia. Untuk pria dengan gangguan seksual, seperti impotensi atau ejakulasi dini, terapi pemberian obat atau perubahan perilaku dapat membantu mengembalikan kesuburan. Bila penyebabnya, produksi sperma yang kurang, tindakan pembedahan, pemberian obat hormon reproduksi, atau dengan bantuan teknologi reproduksi dapat menjadi solusinya.

Untuk perempuan, obat penyubur merupakan pilihan utama dalam mengatasi infertilitas yang disebabkan oleh gangguan ovulasi. Jika ada masalah penyumbatan tuba falopi, tindakan pembedahan menjadi solusinya.

Akan tetapi, bila penyebab infertilitas sudah cukup parah dan tidak bisa diatasi dengan pemberian obat ataupun pembedahan, tindakan yang diambil, yakni dengan assisted reproductive technology, seperti in vitro fertilization (IVF).

Infertilitas pada pria bisa dicegah dengan menghindari kebiasaan merokok, berhenti mengonsumsi alkohol, dan tidak terlalu sering berendam air panas atau bersauna. “Suhu tinggi bisa memengaruhi produksi dan gerakan sperma meski bersifat sementara,” kata Dr Novan Satya Pamungkas SpOG.

Selain itu, perempuan perlu berolahraga secara teratur, menjaga berat badan, menghindari rokok dan alkohol, membatasi konsumsi kafein, dan bijaksana dalam pemakaian obat-obatan tertentu demi menjaga kesuburannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement