REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak pilihan pengharum ruangan. Ada yang alami, kimiawi, dan dari bahan-bahan tradisional. Untuk amannya, arsitek Rani Anggraeni menyarankan agar memilih wewangian alami. Berikut beberapa tips darinya :
1. Tanamlah di halaman rumah bunga yang menimbulkan wewangian di antaranya, mawar, melati, kacapiring, kemuning, sedap malam. Tanamlah dekat pintu atau jendela agar aroma alaminya cepat masuk ke dalam rumah. Sayangnya, wewangian ini tidak bisa terus menerus dinikmati, tetapi tergantung dari musimnya.
2. Petik bunga segar sedap malam, melati, mawar bunga yang tak sekadar menebar wangi tetapi juga indah taruh dalam vas, letakkan di ruangan. Bunga-bunga ini tidak bertahan lama, maksimal tiga hari sudah layu, dan baunya berubah.
3. Bumbu dapur dan buah-buahan bisa menjadi pilihan pengharum ruangan alami. Misalnya, Jeruk nipis dibakar, perasan airnya diteteskan ke dalam wadah lilin, bisa menimbulkan wangi lemon.
Atau gantungkan lemon yang ditusuk cengkih, lalu digantung dekat pendingin menambah aroma ruangan Anda. Bisa juga merajang daun pandan, cengkih, kayu manis, letakkan dalam wadah unik aromanya tak kalah dari pengharum buatan. Cengkih, dan kayu manis lebih tahan lama, dibandingkan menaruh bunga tangkai.
4. Kini banyak dijual aroma terapi. Banyak pilihan aroma yang bisa disesuaikan dengan mood Anda. Ada harum lavender, mawar, melati, rempah-rempah seperti cengkih, sereh, dan jahe. Pemakaiannya ada yang memberi tetesan esensial atau dibakar. Manfaat wewangian merangkap untuk relaksasi, menenangkan, dan terapi penyembuhkan penyakit.
Bagaimana dengan pengharum ruangan yang disemprot? Sudah pasti mengandung bahan-bahan kimia. Rani mengaku, sesekali pernah menyemprotkan pengharum ruangan bermerek di rumahnya.
Tapi tidak terlalu sering, karena khawatir berbahaya bagi kesehatan penghuni, terutama anak-anaknya. Kini terserah Anda akan memilih pengharum ruangan jenis mana.