Rabu 25 Jun 2014 14:49 WIB

Riset: Pasangan Menikah Perlu Menambah Perencanaan Pensiun

Skema dana pensiun (ilustrasi)
Foto: www.bamlawca.com
Skema dana pensiun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan riset yang dikeluarkan Manulife Asset Management menyebutkan pasangan menikah perlu menambah waktu perencanaan pensiun enam hingga 11 tahun karena banyak dari mereka di Asia, termasuk Indonesia tidak memperhitungkan jumlah waktu yang akan dilaluinya bersama di masa pensiun.

"Sebagai dampaknya, kemungkinan besar pasangan menikah tersebut tidak bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk masa pensiun," kata Presiden Direktur PT Manulife Asset Management (MAM) Indonesia Legowo Kusumonegoro di Jakarta, Rabu (25/6).

Legowo mengatakan laporan riset itu mengungkapkan pasangan menikah di Indonesia akan menghadapi masa pensiun gabungan selama rata-rata 25,8 tahun. Menurut dia, kondisi itu dibandingkan negara-nega lain di Asia, Indonesia termasuk kategori negara dengan risiko panjang umur atau longevity risk lebih rendah. "Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia pensiun dalam usia relatif masih muda dan juga karena masyarakat Indonesia memiliki usia harapan hidup relatif singkat," ujarnya.

Dia menjelaskan tingkat longevity risk di berbagai negara masih bisa mengalami perubahan karena kami menemukan ada korelasi sebesar 66 persen antara Produk Domestik Bruto per kapita di suatu negara dengan usia harapan hidup rata-rata. Menurut dia, usia harapan hidup dan longevity risk cenderung meningkat di Indonesia karena diprediksi memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat. "Selain itu Indonesia diprediksi mengalami peningkatan pendapatan per kapita dalam beberapa tahun ke depan," katanya.

President International Asset Management, Manulife Asset Management Michael Dommermuth mengatakan status pernikahan sering kali diabaikan dalam perencanaan pensiun. Menurut dia, sebagian besar masyarakat Indonesia memasuki usia pensiun dengan memiliki seorang istri/ suami.

"Karena itu mereka harus mempertimbangkan kemungkinan pasangannya, biasanya istri, karena usia harapan hidup perempuan lebih panjang dibandingkan laki-laki," ujarnya.

Michael mengatakan penting untuk disadari setiap orang memiliki kemungkinan 50 persen untuk hidup lebih lama dari perkiraan waktu rata-rata. Menurut dia penelitian Manulife tersebut menunjukkan pasangan menikah di Indonesia dapat mengurangi risiko kehabisan simpanan dana pensiun karena berumur panjang secara signifikan melalui dua cara. "Menunda atau memperhitungkan penambahan enam hingga sebelas tahun dalam perencanaan keuangan mereka," katanya.

Laporan riset berjudul Live Long and Prosper Retirement and Longevity Risk, merupakan seri kelima dari serial Aging Asia yang dikeluarkan MAM. Laporan tersebut menyajikan proyeksi durasi masa pensiun dan mengkaji longevity risk bagi pasangan menikah di 10 negara Asia, yaitu Indonesia, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement