Home | |
LCGC di Mata Penyandang Cacat
Rabu , 25 Sep 2013, 14:58 WIB
Pengunjung memadati arena pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013 di JIexpo, Jakarta, Ahad (22/9). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan penyandang cacat menyambangi ajang Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2013, Rabu (24/9). Kedatangan mereka merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) perhelatan akbar pameran mobil terbesar di Asia Tenggara ini.

Mereka datang sekitar pukul 12.00 WIB. Dengan menggunakan kursi roda, mereka berkeliling Hall A, B, C dan D dan melihat apa yang ada dalam pameran. Termasuk, menyambangi booth Mitsubishi, dan Kia. 

Iis, penyandang cacat dari Wisma Chishie, Jakarta Selatan mengaku senang bisa melihat banyaknya kendaraan berteknologi canggih. Termasuk pula kendaraan murah dan ramah lingkungan (LCGC). Mereka cukup antusias soal itu. "Pengen tahu, seperti apa kendaraan LCGC," kata dia kepada ROL.

Menurut Iis, meski tidak terkait langsung dengan keberadaan mobil LCGC, mereka berharap jalanan bisa lebih representatif dengan kalangan berkebutuhan khusus. "Harapannya, sih, demikian. Yang sudah ada agar lebih baik," kata dia.

Pendapat senada juga dipaparkan Hartati. Menurut dia, fasilitas penunjang kalangan berkebutuhan khusus perlu ditingkatkan. Ini diharapkan bisa membuat kalangan berkebutuhan khusus bisa lebih nyaman. 

Soal LCGC, Hartati sepakat dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Menurutnya, mobil LCGC hanya akan membuat macet jalanan ibu kota. "Untuk ini, saya kalau bisa berpendapat, tidak," kata dia.

Marketing Communication Manager Kia, Ridjal Muljadi menilai kunjungan kalangan berkebutuhan khusus ini merupakan wujud perhatian para agen pemegang merek (APM) untuk mengajak mereka merasakan kemajuan industri otomotif Tanah Air.

"Jadi, kami coba memberikan semangat kepada mereka melalui apa yang ada di booth. Ini diharapkan bisa memberikan kebahagiaan tersendiri buat mereka," kata dia.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter : Agung Sasongko
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.