Home | |
Jakarta Macet, Suzuki Tak Ingin Disalahkan
Jumat , 20 Sep 2013, 06:05 WIB
Suzuki. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Representative Director/Executive VP Suzuki Motor Corp, Toshihiro Suzuki menyempatkan diri datang ke acara pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2013. Dia hadir di Jakarta langsung dari Jerman setelah menghadiri Frankfurt Motor Show.

Ia mengaku senang melihat Jakarta yang dianggapnya sebagai kota energik. Apalagi, ia melihat banyak mobil Suzuki yang melintas di jalanan ibu kota.

Namun, ternyata hal itu malah membuatnya sedikit khawatir. Terutama, terkait kemacetan di Jakarta yang cukup parah.

"Saya senang melihat banyak mobil Suzuki, tapi saya harap Anda tidak menyalahkan kami atas kemacetan yang terjadi," paparnya, Kamis (19/9).

Ia pun sempat memaparkan data penjualan Suzuki secara global yang telah mencapai angka 2,68 juta unit sepanjang 2012. Serta sebanyak 1,78 juta unit pada Januari-Agustus 2013.

"Di Indonesia, salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk Suzuki, kami menjual 103 ribu unit. Atau bertumbuh lebih dari 38 persen ketimbang tahun lalu," tambah dia.

Suzuki juga memaparkan mengenai pentingnya Indonesia bagi pabrikan. Misalnya, Indonesia yang telah mulai mengimpor Ertiga ke Thailand sejak Maret dan telah diluncurkan April lalu. Untuk itu, Suzuki berencana meningkatkan kapasitas produksi kendaraan roda empatnya.

Misalnya, membangun pabrik perakitan mobil di lahan 1,3 juta meter persegi di kawasan industri GICC Cikarang. "Kami merencanakan untuk melakukan investasi sebesar 93 miliar yen di GIIC," tuturnya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Reporter :
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.