Home | |
IIMS, 'Marketing' Industri Otomotif Indonesia
Kamis , 18 Sep 2014, 20:27 WIB
Model-model berpose di depan mobil berbagai merek yang dipajang pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/9).(Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perkembangan industri otomotif di Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan, Indonesia diprediksi akan menjadi basis produksi industri otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Dimana artinya, Indonesia merebut posisi Thailand sebagai Detroit Asia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia di industri otomotif.

Menurut Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, investasi di industri otomotif Indonesia sampai saat ini sudah mencapai 750 miliar dolar AS. Jumlah ini tumbuh sejak tahun 2009 lalu sebesar 700 persen.

Lutfi menambahkan, investasi di Industri otomotif menjadi penting karena menimbulkan efek domino. Keberhasilan industri otomotif menarik investasi di Indonesia, kata dia, tidak lepas dari keberadaan Indonesia International Motor Show (IIMS).
Pasalnya, pameran otomotif nasional ini mampu menunjukkan Indonesia sebagai Negara yang sangat potensial untuk industri bidang ini. “IIMS menjadi forum penting marketing, dalam 5 tahun dan menjadi forum otomotif dunia dalam 10 tahun mendatang,” kata Muhammad Lutfi saat membuka IIMS 2014 di Jakarta, Kamis (18/14)

Pemerintah sudah menyiapkan regulasi untuk pengembangan industri otomotif nasional. Skema regulasi tersebut yaitu, pabrikan otomotif yang sudah memiliki kapasitas produksi diatas 2 juta unit, harus memindahkan pabriknya dari Jakarta.
Pilihannya adalah ke wilayah Semarang atau Banyuwangi. Jika kapasitas produksi sudah lebih dari 3 juta unit dalam setahun, maka pabrik harus keluar dari Pulau Jawa, ke Kalimantan Timur atau Sulawesi Selatan.

Pemerintah berharap, suatu hari akan menjadi tren mobil Indonesia. Meskipun merek mobil Jepang, investasi dari Jepang, tapi diproduksi di Indonesia.

Redaktur : Ichsan Emerald Alamsyah
Reporter : Agus Raharjo
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.