REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Industri otomotif nasional terus menunjukkan tren positif. Bahkan, sektor otomotif baik barang jadi maupun setengah jadi mencatatkan nilai ekspor surplus sejak tahun 2012 lalu.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, tahun ini surplus ekspor produk otomotif dari Indonesia diprediksi mencapai 2,5 miliar dolar AS.
“Tahun ini prediksinya 4,5 miliar (dolar AS) ekspornya, meskipun impornya 2 miliardolar, jadi nett untuk industri otomotif surplus 2,5 miliar (dolar AS),” kata dia usai membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di Jakarta, Kamis (18/14).
Menurut Lutfi, tren positif industri otomotif masih akan berlanjut dalam beberapa tahun kedepan. Bahkan, Lutfi memprediksi dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun mendatang, ekspor industri otomotif ini akan menjadi 11 miliar dolar AS.
Ini akan terjadi sekitar tahun 2019 menjelang 2020. Pasalnya, dalam hitungan pemerintah, angkatan kerja di Indonesia dalam waktu 3 tahun kedepan akan meningkat sebesar 3 kali lipat dibandingkan hari ini.
Artinya, Indonesia akan menambah jumlah angkatan kerja sebanyak 1,5 juta. “Industri otomotif akan menjadi barang ekspor paling besar nomor tiga dibawah kelapa sawit dan turunannya, serta akan dibawah atau hampir sama dengan industri alas kaki dan elektronik,” tambah Lutfi.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.