REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Produsen kaca film PT 3M Indonesia menonjolkan teknologi nano layer dan nano karbon yang diadopsinya pada produk-produk terbarunya dan dikenalkan di arena Indonesia International Motor Show 2014.
"Kami mengusung teknologi lebih maju dibandingkan kompetitor lain yang masih menggunakan metal dalam produk kaca filmnya sebagai penolak panas, namun memiliki kelemahan," kata Division Head Renewable Energy Division PT 3M Indonesia Wahyu Widayat di arena IIMS DI JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (19/9).
Dia menjelaskan teknologi nano layer terhadap dalam model Crystalline yang memiliki 240 lapisan dalam satu kaca film.
Teknologi itu, menurut dia, tanpa unsur metal namun bisa membelokkan cahaya dengan efektif dan tidak menghalangi masuknya sinyal.
Sementara teknologi nano karbon, 3M menyematkannya pada produk Black Beauty yang memiliki stabilitas dan durabilitas lebih lama.
"Sisi visibility yaitu dari luar terlihat gelap namun dari dalam ke luar terlihat terang. Durability yaitu tahan lama dibandingkan produk lain yang warna hitam dari tinta sehingga cepat pudar," ujarnya.
Dia mengatakan sekarang 3M tidak terlalu mempromosikan produk yang berunsur metal di dalamnya. Hal itu, katanya, sangat berbahaya karena bisa memantulkan pandangan saat konsumen berkendara.
"Teknologi Nano Karbon dan Nano Layer sudah sejak 2-3 tahun lalu di kembangkan, dan hingga saat ini selalu dikembangkan untuk mendapatkan teknologi tinggi namun harga kompetitif," ujarnya.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.