REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Kia di industri otomotif Indonesia boleh jadi belum setenar merek otomotif asal Jepang. Seperti Toyota yang sudah lama terjun di Indonesia. Tak sedikit pula yang memandang sebelah mata produk besutan asal Negeri Gingseng ini.
"Kalau kita lihat Korea suka dipandang sebelah mata, kualitasnya di bawah produsen mobil lainnya," ujar General Manager Product Planning PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Arifani Perbowo di sela perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014.
Tapi pabrikan asal Korea Selatan tersebut menepis anggapan itu. Menurutnya, teknologi yang hasilkan pabrik Kia sejajar dengan merek otomotif dunia lainnya.
"Kia dapat ranking ke-83 pada tahun 2013 sebagai best global brand. Sebelumnya Kia dapat ranking 87, tahun 2014 prediksinya akan lebih baik," katanya.
Soal mesin misalnya, kata dia, Kia memiliki tiga teknologi dapur pacu. Yakni gasoline direct injection (GDI), dual CVVT system dan common rail direct injection (DRDI) generasi ke-3.
"GDI generasi ketiga ini punya performa engine yang sangat baik, lebih hemat bahan bakar dan low emisi," katanya.
Sementara teknologi dual CVVT membuat kerja mesin menjadi lebih responsif. Karena mesin akan mengubah dan mengatur putaran noken as sesuai injakan mesin.
Teknologi ini juga membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih ekonomis karena setiap injakan kaki diterjemahkan ECU ke noken as ke dalam valve.
"Kita dual CVVT sudah dipakai di Picanto. Biasanya teknologi ini dipakai di kendaraan kelas premium, artinya teknologi Kia sudah sebanding dengan kendaraan lain dikelas premium," tambahnya.
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id.
Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar,
berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras,
dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.
Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.