Selasa 20 Oct 2020 23:25 WIB

In Picture: Lintas Ekbis: Adaro Berharap Permintaan Batubara Naik

.

Red: Yogi Ardhi

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Corporate Secretary Adaro Mahardika Putranto menyampaikan perkembangan terkini operasional perusahaan kepada wartawan secara virtual di Jakarta, Selasa (20/10/2020). Selama 28 tahun beroperasi, Adaro menerapkan kaidah penambangan yang baik dan benar, berkomitmen untuk berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan ekonomi Indonesia melalui pajak dan royalti serta meningkatkan kemandirian masyarakat melalui program CSR yang berkelanjutan. Selain itu, Adaro juga turut berperan aktif dalam penanganan COVID-19 melalui program Adaro Berjuang untuk Indonesia. (FOTO : Antara/HO/pras)

Pengembang property di Indonesia, PT PP Properti Tbk (kode saham: PPRO) mendapat hasil pemeringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat “idBBB-“ untuk PT PP Properti Tbk (PPRO) dan Obligasi I Tahun 2016. Pada saat yang bersamaan, PEFINDO juga memberikan peringkat “idBBB-“ untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2020 senilai maksimal Rp2.4 triliun, Obligasi I Tahap I Tahun 2018, Obligasi I Tahap II Tahun 2019, Obligasi I Tahap III Tahun 2019, MTN XI Tahun 2018, MTN XII Tahun 2018, MTN XIII Tahun 2018, dan MTN XIV Tahun 2019 dengan hasil peringkat BBB- (Triple B Minus). (FOTO : PPPro)

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko(kedua dari kiri)dan Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro(kedua dari kanan) menunjukkan naskah akta Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA)tahap I untuk pengalihan kepemilikan sebanyak 1.911dari total 6.050 menara telekomunikasi Telkomsel ke Mitratel disaksikan Wakil Menteri BUMNIIKartika Wirjoatmodjo(tengah), Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali(paling kanan), dan Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah(paling kiri)di Jakarta, Selasa (20/10). (FOTO : Telkom)

Cabai tanjung dan cabai keriting di lapak pedagang sayuran Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (20/10). Saat ini harga Cabai tanjung naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 80.000 per kilogram. Begitu pula harga cabai keriting naik dari Rp 25.000 menjadi 45.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dikarenakan minimnya stok cabai akibat sudah berakhirnya musim panen dan cuaca buruk. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)

Perajin menyelesaikan anyaman atap rumbia di Desa Blang Weu,Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (20/10/2020). Perajin setempat mengaku, pembuatan atap rumbia yang dijual Rp5000 per lembar itu tetap bertahan meski sepi pesanan dampak pandemi COVID-19. (FOTO : ANTARA/Rahmad)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy, Tbk berharap salah satu cara untuk mendongkrak penjualan dari produksi batubara dalam negeri bisa melalui peningkatan permintaan batubara dari China. Harapan ini juga sejalan dengan pertemuan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan pemerintah China pekan lalu.

Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir menjelaskan Adaro mengapresiasi langkah pemerintah untuk bisa berkordinasi dengan pemerintah China untuk bisa meningkatkan impor batubara dari Indonesia. Hal ini harapannya juga bisa mengatrol penjualan batubara dalam negeri.

"Mengingat hubungan politik antara China ke indonesia kan lebih bagus ya dibandingkan negara lain. Saya juga apresiasi sama pak Jokowi dan pak Luhut. Kita menjemput bola bagaimana nanti dalam kondisi ini bisa ditingkatkan ekspor kita ke China. Dengan kita bisa meningkatkan ekspor ke China kita bisa nambah devisa juga. Supaya ekonomi di tanah air juga tergerak," ujar Garibaldi dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/10

sumber : Republika, Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement