Jumat 15 Oct 2021 18:14 WIB

Pekan Depan, Afrika Selatan Mulai Vaksinasi Remaja

Afrika Selatan ingin mempercepat inokulasi menjelang akhir tahun.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Kantor perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer  (ilustrasi)
Foto: kantor Pfizer
Kantor perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Pfizer (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Menteri Kesehatan Afrika Selatan mengatakan mulai pekan depan negaranya akan memvaksinasi anak-anak berusia antara 12 hingga 17 tahun dengan vaksin Pfizer. Afrika Selatan ingin mempercepat inokulasi menjelang akhir tahun.

Pada bulan Agustus lalu ratusan warga Afrika Selatan mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 ketika pemerintah menyediakan vaksin untuk semua orang dewasa. Agar mencapai target 70 persen populasi orang dewasa sudah divaksin pada bulan Desember.

Baca Juga

"Layanan ini akan dimulai pada 20 Oktober agar sistem pendaftaran EVDS  (sistem data vaksinasi elektronik) dan kebutuhan logistik lainnya dapat dipersiapkan," kata Menteri Kesehatan Joe Phaahla, Jumat (15/10).

Bulan lalu regulator kesehatan Afrika Selatan menyetujui vaksin Pfizer untuk digunakan pada anak berusia 12 tahun ke atas. Negara dengan angka infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi di Afrika itu sedang menghadapi wabah gelombang ketiga.

Phaahla mengatakan karena ada kekhawatiran akan memberikan efek samping pada jantung. Komite penasihat vaksin pemerintah menyarankan untuk hanya memberi remaja satu dosis saja bukannya dua yang biasanya diterima orang dewasa.

"Tanggal dosis kedua akan disampaikan melalui informasi lebih lanjut mengenai efek samping yang tidak berdampak permanen yang jarang terjadi," kata Phaahla mengenai kasus-kasus miokarditis sementara.

Ia menambahkan pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan suntikan booster pada tenaga medis yang menerima dosis pertama mereka delapan bulan yang lalu. Para petugas kesehatan itu menerima vaksin dari Johnson & Johnson.

Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan sudah mengajukan permohonan pada regulator agar menyetujui vaksin booster dengan menggunakan vaksin Johnson & Johnson. Karena akan memperkuat imun para tenaga medis.

"Kami akan menunggu hasil dari pengajuan itu," kata Phaahla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement