Senin 03 Oct 2022 08:03 WIB

Lula da Silva Diprediksi Unggul Putaran Pertama Pilpres Brasil

Ada sembilan kandidat yang bertarung dalam pemilihan presiden Brasil.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Tentara menurunkan bendera Brasil selama upacara di luar Istana Alvorada, kediaman resmi Brasil, setelah pemilihan umum ditutup di Brasilia, Brasil, Minggu, 2 Oktober 2022. Lebih dari 120 juta orang Brasil menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden pada Ahad (2/10/2022), pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Tentara menurunkan bendera Brasil selama upacara di luar Istana Alvorada, kediaman resmi Brasil, setelah pemilihan umum ditutup di Brasilia, Brasil, Minggu, 2 Oktober 2022. Lebih dari 120 juta orang Brasil menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden pada Ahad (2/10/2022), pukul 08.00 pagi waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Lebih dari 120 juta orang Brasil menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden pada Ahad (2/10/2022), pukul 08.00 pagi waktu setempat. Ada sembilan kandidat yang bertarung dalam pemilihan kali ini, termasuk dua rival utama yaitu petahana Presiden Jair Bolsonaro dan mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva. 

Dalam jajak pendapat belum lama ini da Silva lebih unggul ketimbang Bolsonaro. Survei Datafolha yang dirilis pada Sabtu (1/10) menemukan bahwa, 50 persen responden mengatakan mereka akan memilih da Silva. Sementara 36 persen responden memilih Bolsonaro.  Lembaga pemungutan suara tersebut mewawancarai 12.800 orang, dengan margin kesalahan plus atau minus dua poin persentase.

Baca Juga

Pemerintahan Bolsonaro telah menuai kritik tajam karena kebijakan yang dinilai kontroversial. Mulai dari pidato yang menghasut lembaga-lembaga demokrasi, penanganan pandemi Covid-19 yang lambat, dan deforestasi terburuk di hutan hujan Amazon dalam 15 tahun.

Tapi Bolsonaro telah membangun basis yang setia dengan membela nilai-nilai keluarga tradisional, dan menampilkan dirinya sebagai pelindung bangsa dari kubu sayap kiri. Di bawah pemerintahan Bolsonaro pemulihan ekonomi berjalan lambat. 

Ada kemungkinan da Silva bisa menang di pemilihan presiden putaran pertama, tanpa perlu putaran kedua pada 30 Oktober. Dia membutuhkan lebih dari 50 persen suara sah, tidak termasuk surat suara rusak dan kosong, untuk memenangkan pemilihan presiden putaran pertama.  Brasil memiliki lebih dari 150 juta pemilih yang memenuhi syarat, tetapi tingkat abstain dapat mencapai hingga 20 persen.

Namun jika da Silva langsung menang pada putaran pertama, maka kubu Bolsonaro akan melancarkan protes. Para analis memprediksi, Bolsonaro akan mempertanyakan keandalan hasil pemilihan dan menolak hasil penghitungan suara. Sebelumnya pada 18 September, Bolsonaro mengatakan, jika dia tidak menang dalam putaran pertama maka ada sesuatu yang salah dalam sistem pemilihan presiden. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement