Senin 08 Mar 2021 16:21 WIB

Vietnam Vaksin Garda Depan Pandemi Virus Corona

Vietnam menarget suntik vaksin setengah dari 96 juta warganya pada akhir tahun

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melalui Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, ilustrasi
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melalui Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada petugas di garda depan pandemi virus corona. Petugas kesehatan, pelacak kontak pasien Covid-19, dan petugas keamanan Vietnam mendapatkan dosis vaksin pertama mereka.

Negara Asia Tenggara yang cukup berhasil mengendalikan pandemi ini berambisi untuk memvaksin setengah dari 96 juta warganya pada akhir tahun mendatang. Ribuan dokter, perawat dan teknisi yang bekerja di rumah sakit pasien Covid-19 mengantre menerima vaksin AstraZeneca.

Baca Juga

"Sudah lama saya menantikan hari ini," kata perawat Nguyen Thi Huyen setelah menerima suntikan pertamanya, Senin (8/3).

Selama satu tahun terakhir Huyen merawat banyak pasien Covid-19 di rumah sakit penyakit tropis di Hanoi. Protokol kesehatan membatasi waktunya bertemu dengan keluarganya.

"Saya harap vaksin akan tersedia bagi semua orang sehingga kami bisa menahan virus dan kembali ke kehidupan normal," katanya.

Lebih dari 100 ribu vaksin yang dikembangkan Oxford University dan perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca tiba di Vietnam dua pekan yang lalu. Vietnam memesan 30 juta dosis vaksin AstraZeneca dan berharap mendapatkan 30 juta vaksin lainnya dari inisiatif distribusi vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Covax.

Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan mereka juga telah memesan 30 juta dosis vaksin Pfizer. Setelah petugas garda depan, Vietnam akan memvaksin diplomat, petugas yang menyediakan jasa esensial, guru, warga lanjut usia dan orang dengan penyakit kronik.

Sejauh ini, Vietnam hanya mencatat 2.512 kasus infeksi Covid-19, jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lainnya. Negara itu berhasil menahan wabah walaupun sempat terjadi dua klaster baru di provinsi sebelah utara pada bulan Januari lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement