Jumat 25 Jan 2019 14:28 WIB

Tiga Istana Gurun Pasir

Ada sejumlah istana gurun (qusur) warisan Umayyah yang masih bisa disaksikan

Istana Qusayr Amra
Foto: Wikipedia
Istana Qusayr Amra

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bani Umayyah adalah dinasti kekhalifahan pertama yang memerintah kekaisaran Islam. Dinasti ini didirikan oleh Muawiyah pada 661 M dan bertahan selama 90 tahun. Muawiyah, mantan gubernur Suriah, memerintah dari Damaskus. Dari kota ini, ia memantapkan tata pemerintahan dan kekhalifahan Islam yang baru.

Di bidang arsitektur, para penguasa Umayyah membangun sejumlah istana megah dan masjid. Masjid Agung Damaskus serta Kubah Batu di Yerusalem adalah bangunan Islami karya Umayyah yang keindahannya masih bisa dinikmati hingga kini. Mereka juga membangun istana-istana megah di ibu kota, juga istana-istana gurun yang cantik.

Hingga saat ini, ada sejumlah istana gurun (qusur) warisan Umayyah yang masih bisa disaksikan meski tidak sepenuhnya utuh. Biasanya, istana gurun dibangun di padang pasir, namun cukup dekat dengan tanah pertanian atau oase. Berikut adalah tiga istana gurun warisan Dinasti Umayyah.

Istana di Qusayr Amra

Kompleks istana di Qusayr Amra ditemukan kembali pada 1898 oleh orientalis asal Ceska, Alois Musil. Istana kecil ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Khalifah al-Walid I pada 712-715 M. Bangunan indah ini berdiri di samping sebuah oase di lahan semikering sekitar 80 km sebelah timur Amman, Yordania. Saat ditemukan, bangunan-bangunan utama yang masih ada ialah ruang singgasana berbentuk persegi, ruang pertemuan, serta sebuah permandian. Dinding bagian dalam di ruang pertemuan dan ruang singgasana dihiasi fresko (lukisan dinding) yang sangat indah.

photo
Istana Qusayr Amra

Hiasan-hiasan indah di istana ini dilukis, diukir, dan diwarnai dengan metode dari masa klasik Yunani-Romawi. Ini merupakan bagian dari upaya para penguasa Umayyah untuk menyejajarkan diri mereka dengan para penguasa dan kekaisaran lain pada masa itu.

Istana di Qusayr al-Hayr al-Gharbi

Istana ini dibangun oleh Khalifah Hisyam di Qusayr al-Hayr al-Gharbi. Letaknya sekitar 60 km sebelah barat Palmyra (Tadmur). Kota Palmyra sendiri berjarak sekitar 240 km arah timur Damaskus. Kompleks istana ini terdiri atas sebuah istana, permandian, khan (penginapan untuk pengelana), dan lahan pertanian. Dilengkapi pula dengan sistem irigasi yang airnya bersumber dari kanal-kanal bawah tanah yang terhubung ke sebuah bendungan Romawi kuno di Harbaqa, berjarak sekitar 16 km ke sebelah selatan.

photo
Qusayr al-Hayr al-Gharbi/Wikipedia

Sebuah tembok pelindung yang dilengkapi menara-menara semimelingkar mengelilingi kompleks ini. Istananya berbentuk persegi dengan sisi sepanjang 70 meter.

Aslinya, bangunan ini terdiri atas dua lantai. Walaupun, hanya lantai bawah yang masih ada. Selain itu, yang juga masih ada adalah pintu gerbang dengan dekorasi stuko berukir yang sangat cantik. Stuko ini merupakan salah satu contoh tipe dekorasi tertua di dunia Islam, yang dibuat oleh para perajin Sasan. Dekorasi stuko itu kini disimpan di Museum Nasional Damaskus.

Istana di Khirbat al-Mafjar

Istana gurun lainnya yang dibangun penguasa Umayyah ada di Khirbat al-Mafjar di lembah Yordania, dekat Yericho, Palestina. Berkalang tembok pelindung, bangunan yang didirikan Khalifah Hisyam pada 743 M ini terdiri atas sebuah istana dengan dua lantai, sebuah masjid, sebuah permandian besar berkubah dengan ruang pertemuan, juga pekarangan besar dengan air mancur di tengahnya. Seperti tertulis dalam Ensiklopedia Seni dan Arsitektur  Islam, di dalam permandian dan ruang pertemuan yang amat megah  terdapat sebuah kolam mandi dan kolam renang, juga toilet yang bisa menampung 33 tamu sekaligus.

photo
Khirbat al-Mafjar/Met Museum

Lantai permandian dibuat dari tak kurang 39 panel mozaik bersambungan dengan hiasan desain-desain geometris. Inilah mozaik lantai terbesar di dunia yang masih ada dari zaman kuno. Satu lagi panel mozaik yang mengagumkan terdapat di aula pertemuan. Mozaik ini menggambarkan seekor singa menyerang seekor gazel (rusa gurun).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement