Rabu 30 Jan 2019 20:20 WIB

Kisah Guru Para Dokter dari Abbasiyah

Sumbangan Dinasti Abbasiyah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tidak sedikit.

Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim.
Foto: Metaexistence.org
Ilmuwan Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sumbangan Dinasti Abbasiyah terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tidak sedikit. Banyak ilmuwan mumpuni dari berbagai disiplin ilmu yang hidup pada masa dinasti ini. Salah satunya, yakni Abu Bakr Ar-Razi yang disebut oleh dunia Barat sebagai Razhes.

Cendekiawan yang hidup pada 865- 925 M ini berasal dari Ray, sebuah kota yang terletak di lembah selatan Dataran Tinggi Al borz. Kota ini berada di utara Teheran. Ar- Razi tinggal di Ray hingga usia 30 tahun.

Dikutip dari Ensiklopedia Peradaban Islam, semasa kecil, Ar-Razi menyukai musik. Namun, dia mulai belajar ilmu pengetahuan ketika remaja. Ar Razi mempelajari filsafat, kimia, matematika, hingga sastra. Pada usia 30 tahun, dia belajar ke Baghdad. Ar-Razi mendapatkan ilmu kedokteran dari Ali Ibnu Sahl at-Tabari, seorang dokter sekaligus filosof asal Merv. Ar-Razi pun dikenal luas sebagai dokter yang pandai.

Ketika penguasa Dinasti Abbasiyah hendak mendirikan rumah sakit di Baghdad, dia terpilih sebagai ketuanya. Padahal, usia Ar- Razi ketika itu baru 40 tahun. Dia menyisih kan ratusan dokter terbaik yang menjadi kandidat posisi tersebut.