Kamis 23 Jun 2011 16:54 WIB

Mahasiswa Indonesia Tampilkan Tari Saman di Göttinger Kulturenmesse Jerman

Tari Saman yang dibawakan para mahasiswa Indonesia di Göttinger Kulturenmesse, Jerman
Foto: Istimewa
Tari Saman yang dibawakan para mahasiswa Indonesia di Göttinger Kulturenmesse, Jerman

Mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai Universitas di Jerman menampilkan tarian Saman dalam rangka perayaan Göttinger Kulturmesse di kota Göttingen, Jerman pada tanggal 19 Juni 2011.

Kulturmesse dapat diartikan Pameran Budaya diselanggarakan oleh pemerintah kota Göttingen sejak tahun 2003 yang bertempat di pusat kota Göttingen. Acara ini diikuti oleh peserta dari berbagai Negara, Institusi maupun Organisasi.

Tarian Saman yang dipersembahkan oleh PPI Göttingen dan bekerja sama dengan IMAN (Ikatan Mahasiswa Aceh di Jerman) dalam acara Kulturenmesse dibawakan oleh Dedy rahmad, Saiful Akmal, Maimun Rizal, Nurul Kamal, Dinaroe, Muhammad Mulyawan, Nayu Widianingsih, Cut Nilda, Faradilla, Masyitah dan di koordinasi oleh Ikhlas Ali Imran.

Selain Tarian Saman PPI Göttingen juga menampilkan tarian Melayu, Bali dan menjual berbagai macam makanan khas Indonesia seperti Nasi Goreng, Kue Lumpur, Lumpia (Fühlingsrolle), Winko Babat, Rujak, Candil dan Onde-Onde. Keikutsertaan Indonesia di dalam festival tersebut pertama kali sejak tahun 2008.

Memperkenalkan Budaya Indonesia melalui kegiatan seni dan budaya sering dilakukan oleh warga Indonesia di berbagai kota di Jerman. Baik acara yang dilakukan khusus untuk memperkenalkan budaya Indonesia seperti indonesiche Abend yang secara harfiah diartikan malam Indonesia, juga mengikuti dalam acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota dan Universitas.

 

 

Nurul Kamal

Mahasiswa master program Geotechnique and Infrastructur di Leibniz University, Germany

__________________________________

Rubrik Jurnalisme Warga memuat tulisan kiriman pembaca. Kirimkan tulisan Anda (mencakup laporan, tips, pengalaman, dan kisah mengenai berbagai hal) beserta foto-foto ke: kirimanpembaca@rol.republika.co.id. Tulisan disertai identitas jelas pengirim. Redaksi berhak tidak menayangkan kiriman tulisan berdasarkan penilaian redaksi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement