Rabu 21 Mar 2012 10:41 WIB

Islamic Book Fair 2012, Kuat dan Mandiri dengan Pendidikan Qurani

Islamic Book Fair 2012
Foto: Foto-foto: Eva Yulianti
Islamic Book Fair 2012

 

Tak terasa sepuluh hari Islamic Book Fair (IBF) 2012 menuju akhirnya. Beragam agenda terencana telah digelar satu per satu. Pun respon pengunjung terhadap agenda yang diadakan panitia baik di Panggung Utama maupun Ruang Anggrek juga bervariasi. 

Meski ada beberapa acara yang di-cancel lantaran sepi pengunjung, ataupun ada tokoh pembicara yang tidak hadir, rangkaian acara IBF ke-11 ini secara umum berlangsung meriah. Konsep religi, wisata, dan edukasi keluarga yang diangkat panitia, sukses meraup minat pengunjung tidak hanya dari Jakarta. 

IBF kali ini yang bertemakan “Kuat dan Mandiri dengan Pendidikan Qur’ani” benar-benar dahsyat. Target peserta 390.000 tercapai sukses. Hal ini mengindikasikan kemajuan IBF dari tahun lalu. Dalam waktu relatif singkat ini pun, transaksi yang beredar di pasar buku dan produk muslim berkisar 100 miliar rupiah. 

Kerja nyata panitia IBF untuk menggaet lebih banyak pihak, kian menguatkan rona kemajuannya. Tahun ini merupakan kali pertama IBF menggaet organisasi eksternal kampus, KAMMI. Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang mendirikan stand-nya di lantai II Kids Zone, area dekat pintu A7 ini menjadi satu-satunya organisasi mahasiswa yang bergabung. 

“Momen 'KAMMI on IBF (KOI)' ini menjadi ajang silaturahim kader KAMMI dan perkenalan tentang KAMMI secara luas. Semoga kelak KAMMI tetap bisa bekerja sama dengan IBF, IKAPI, atau pihak lain dalam syiar Islam.” tutur Riyan Fajri, Ketua KAMMI Madani, yang merupakan kontributor utama stand KAMMI. 

KAMMI juga turut menyukseskan acara IBF dengan mendatangkan kader-kader dari berbagai daerah. Kader KAMMI dari daerah Jakarta, Bandung, Tangerang, Bogor, Banten, Surabaya, bahkan Makassar berbondong meramaikan IBF dan stand KAMMI.

Puluhan tokoh papan atas yang menjadi pengisi acara IBF, menjadi daya tarik terbesar bagi pengunjung di samping diskon buku maupun produk Islami dengan diskon besar-besaran. Tak heran, banyak instansi baik pemerintah, pendidikan, dan lainnya yang rela datang meski berasal dari jauh. 

Dalam setiap pelaksanaan agenda kegiatan, tentu terdapat hal-hal yang menjadi ajang perbaikan untuk ke depannya. Satu hal sederhana yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan IBF kali ini, yakni pada sirkulasi sampah kertas. 

Kertas yang beredar dalam bentuk brosur penawaran produk sangat berlimpah ruah. Tak jarang, kertas-kertas itu berserakan di dalam maupun luar Istora. Bayangkan saja, dalam sehari satu stand bisa menyebarkan 30-an lebih brosur pada pengunjung. Dalam IBF terdapat lebih dari 100 peserta stand

Sebagai titik cerah, alangkah lebih baiknya jika untuk pelaksanaan IBF selanjutnya telah ada upaya solutif untuk permasalahan sederhana ini. IBF sebagai pendobrak masyarakat untuk lebih dekat dengan buku dan Islam, tentunya mampu mencarikan solusi bagi masalah sampah kertas ini. Semoga usai IBF berlangsung, generasi kuat dan mandiri dengan pendidikan Qur’ani yang menjadi tujuan acara ini dapat terwujud. 

Sofistika Carevy Ediwindra

Aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement