Asian Youth Day Meeting (AYDM) ke-18 tahun ini berlangsung di hotel Chaophya Park, Bangkok, selama lima hari, mulai tanggal 17 hingga 21 September 2012. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kabid Pengkajian Abri Eko Nurjanto membawa rombongan yang berjumlah enam orang.
Kanitta Kamolwat, Direktur Promosi Kesehjahteraan dan Pemberdayaan pada Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia, menyambut kedatangan delegasi dari sepuluh negara Asean dalam AYDM ini. Kamolwat menyampaikan selamat datang serta rasa terima kasih atas partisipasi seluruh peserta. Tak lupa, beliau pun meminta para delegasi untuk menikmati suasana kehidupan Kota Bangkok yang ramah dan menyenangkan. Jika nanti menemukan kemacetan di jalan, disarankan untuk mencoba MRT yang akan mengantarkan peserta ke tempat-tempat yang menyenangkan dengan lebih cepat.
Delegasi Indonesia yang terdiri dari Abri Eko Nurjanto, Dwi Agus Susilo, Abhiram, Ayu Hiaysha, Nadya Fadila Saib, dan Lenny, sehari sebelumnya mengikuti acara keakraban yang diselenggarakan panitia. Dalam sesi ini, persaudaran sesama warga Asia Tenggara nampak terjalin akrab yang menumbuhkan optimisme kehadiran masyarakat Asean pada tahun 2015.
Selama lima hari, delegasi akan mengikuti presentasi, pertemuan CAYC, bertemu dengan perdana menteri, pameran karya pemuda, menghadiri festival hari pemuda, penganugerahan Asean Youth Award, penganugerahan TAYO Award, serta bertemu dengan putri kerajaan Thailand.
Tidak hanya pertemuan yang membahas masalah-masalah kepemudaan di Asia Tenggara, AYDM juga memberikan penghargaan kepada pemuda berprestasi dan organisasi berprestasi tingkat Asia Tenggara. Kali ini penerima Asean Youth Award untuk Indonesia diwakili oleh Nadya Saib, wirausaha muda sekaligus pemberdaya petani bunga di Bandung.
Nadya, mojang Bandung lulusan Farmasi ITB, telah memberdayakan petani bunga di Lembang untuk mengolah bunga mawar menjadi air mawar yang memiliki nilai jual tinggi. Air mawar inilah yang diolah Nadya lewat usahanya yang bernama Wangsa Jelita menjadi sabun cair natural untuk kelas premium.
Pemenang TAYO Asean ke-8 dalam pertemuan ini untuk Indonesia adalah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Tahun lalu, IPM sebagai organisasi pelajar yang memiliki anggota dan cabang di seluruh provinsi di Indonesia, menjadi pemenang Pemilihan Organisasi Berprestasi Tingkat Nasional.
IPM yang diwakili Ayu Hiasyah, pengurus PP IPM dan juga mahasiswa UGM, menyampaikan presentasi tentang program young changemaker. IPM berhasil mendidik para pelajar untuk menjadi tokoh perubahan di lingkungannya. Program ini telah berhasil mendidik 60 pelajar menjadi pemuda agen perubahan di sekolah dan kampungnya. Terbukti, pemuda yang tercerahkan dapat menjadi tokoh perubahan bagi diri dan lingkungannya.
Presentasi dari delegasi Indonesia mendapat sambutan meriah dari peserta, karena aktivitas kepemudaan yang langsung menyentuh kebutuhan pemuda. Usai presentasi, banyak peserta yang mengajak untuk berbagi pengalaman antar sesama peserta. (DAS)
Bangkok,
Dwi Agus Susilo