Seoul (17/10), menjelang magrib waktu Korea Selatan kemarin, Duta Besar Berkuasa Penuh R.I YTH John Aris Prasetio menyempatkan diri melepaskan 32 jamaah haji penduduk luar negeri Indonesia di Korea Selatan. Sebagian besar dari jamaah tersebut merupakan para TKI muda, termasuk empat pasangan pegawai tinggi tugas belajar bersama dua anak kembar pasangan Burhanuddin – Julianti dan dua diplomat.
Semuanya menyatu saf, melingkari Dubes John yang didampingi WAKEPRI Iwanshah Amirul Haji PENLU Korsel-Jepang. Dan dengan tekunnya menerima petuah dalam kata sambutan pelepasan pemberangkatan ibadah haji mereka, “Kalian telah diberkahi Tuhan Yang Maha Esa, dengan kesempatan dapat menunaikan ibadah haji dari tempat kerja di luar negeri. Saya mendoakan, semoga dalam menunaikan ibadahnya selalu diberkahi Tuhan Yang Maha Esa dan dalam berhaji nanti jangan lupa harus selalu membawa keharuman nama baik bangsa, sebagai contoh negara yang berpenduduk Islam terbesar. Dan jangan lupa, selalu manjaga kesehatan diri masing-masing agar pergi dan kembali dalam keadaan sehat walafiah.”
Usai acara pelepasan, para jamaah melaksanakan shalat maghrib di Musholla KBRI, sebelum ke Bandara Antarbanga Icheon. Amirul Haji Iwanshah nantinya yang bertindak langsung sebagai pemandu pelaksana haji dengan dibantu oleh staf dari KBRI.
Semua paspor para jamaah yang dipimpinnya akan dikumpulkan dan di-"check in" lansung ke konter penerbangan Turkish, bersama koper jamaah. Selanjutnya, para jamaah akan diterbangkan ke Istanbul pada pukul 23.55. Pukul 11.00 di hari berikutnya, baru ke Jeddah.
Jamaah dari Korea telah mengadakan pengelompokan kecil terdiri dari enam orang. Sehingga, mereka dapat saling mengontrol, baik sesama anggota maupun pada barang bawaannya. Keharusan masing-masing kelompok menjaga tepatnya waktu dan tempat ibadah, serta menjaga keutuhan jamaah secara keseluruhan, kata Wakil Sekretaris Rombongan R.Hidayah mendampingi Amirul Haji PENLU RI sebagai pelaksana pengelompokan enam jamaah haji Korea.
Sebelum naik pesawat, para jamaah haji dan para staf KBRI pengantar mengadakan foto bersama Amirul Haji Korea-Japan. Iwanshah menasehati para anggota jamaah, bila dalam masa ibadah nanti harus menjaga kondisi badan agar tidak terganggu ibadah utama di Arafah dan di Musdhalifah nantinya. Harus banyak istrahat serta menjaga makan yang tidak mengganggu ketahanan tubuh, karena berada di iklim dan keadaan lingkungan yang sangat beda dengan di Korea maupun di Indonesia yang biasa dialami.
Selain itu, Amirul Haji Korea-Japan pun menekankan kepada para jamaah anggotanya, agar selalu dalam tekad “Menunaikan ibadah Haji adalah hak dan kewajiban setiap muslim/muslimah sekali dalam hidupnya, untuk meningkatkan taqwa dalam ibadahnya, sekaligus harus menjadi hamba teladan setelah berhaji.”
Amirul Haji Penlu RI Japan/Korea akan menjemput jamaah Penlu RI Japan di Istanbul pada 17 Oktober Shubuh. Jumlah jamaah dari Jepang yang datang dari Narita dan Osaka yang dilayani oleh salah satu biro perjalanan wisata, berjumlah 115 jamaah Indonesia. Jamaah ini akan bergabung dengan jamaah Korsel 34 orang, termasuk seorang jamaah Korea dan seorang warga negara Tunisia.
Jumlah jamaah PENLU RI di bawah Amirul Haji Iwanshah sebanyak 149 orang, dan akan bersama-sama berangkat dengan Turkish Air dari Istanbul pada 1 Dhulhijah/17 Oktober ke Jeddah. Perjalanan diteruskan ke Mekah dan akan kembali dari Madinah setelah selesai ibadah haji dan ziarah.
Ditambah pula jamaah PENLU RI yang akan berangkat tanggal 19 Oktober dari Tokyo–Emirat berjumlah 25 orang. Nantinya akan bergabung di Mekah dengan jamaah PENLU RI yang berangkat sebelumnya. (UN/Id)
“Semoga Jamaah Haji warga negara Indonesia diberkahi Tuhan Yang Maha Esa dalam ibadah peroleh berkah dan selalu menjaga nama baik negara dan bangsa.” (DUBES RI John A Prasetio)
“Menunaikan Ibadah Haji adalah hak dan kewajiban setiap muslim utk meningkatkan taqwa sekaligus menjadi warga teladan setelah berhaji.” (Amirul Haji PENLU RI Korsel dan Jepang I.Wibisono)
Icheon Seoul,
Idris