REPUBLIKA.CO.ID, Oleh:Heri Irawan (WNI bermukim di Osaka, Jepang)
Bagi sebagian orang, mendaki boleh jadi menjadi olahraga yang cukup ekstreme. Di sana banyak tenaga yang harus tercurah. Waktu pun harus tersisih panjang. Tak heran jika sebagian kalangan sering kali enggan melakoni aktivitas ini. Ditambah lagi dengan anggaran biaya yang tak sedikit.
Walau segala rintangan semacam itu kerap menghantui namun tidak demikian halnya dengan orang-orang yang memiliki hobi mendaki. Mereka yang memiliki hobi mendaki tampaknya sudah mengacuhkan beragam pandangan yang sering mengganjal bagi hati sebagian orang untuk mendaki. Alasan lainnya lagi, olahraga ini juga sangat baik untuk menjaga kesehatan. Rasanya tak perlu lagi berpikir seribu kali untuk melakoninya.
Di Jepang, saya menemukan aktivitas ini ternyata tidak hanya dilakoni oleh mereka yang masih muda dan berbadan kuat. Orang-orang yang sudah tergolong lanjut usia (lansia) kerap saya temukan masih senang mendaki gunung.
Para lansia Jepang itu justru memiliki perkumpulan tersendiri. Salah satunya adalah Uemura. Ia bergabung bersama 20 orang pendaki lansia. Usia para anggotanya sudah di atas 60 tahun. Dalam mengakuannya, Uemura kerap mendaki gunung untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
''Mendaki dan berjalan kaki adalah olahraga yang mengasyikkan. Kita dapat menghirup udara segar dari alam, serta bisa melihat keindahan dari puncak gunung,'' kata Uemura dalam sebuah percakapan.
''Di klub mendaki kami, seluruhnya adalah orang tua, tidak ada yang muda. Kami berusia di atas 65 tahun dan hanya satu orang saja yang berumur 60 tahun,'' lanjutnya.
Di Jepang, sebenarnya cukup banyak gunung yang dapat disambangi. Tak hanya Gunung Fuji yang sudah terkenal popularitas keindahannya hingga seantero dunia. Namun di Negeri Matahari Terbit ini memiliki sejumlah gunung-gunung yang memiliki ketinggian 600-1500 meter dari permukaan laut.
Inilah yang membuat aktivitas pendakian masih sering dilakukan oleh orang. Rute jalan dan petunjuk pendakian ke gunung-gunung ini juga sudah sangat baik. Alhasil, tak sedikit dari warga Jepang yang sering menghabiskan akhir pekan mereka hanya untuk mendaki gunung dengan tujuan olahraga.
Saat ini jumlah penduduk yang sudah tergolong lansia ada sekitar 21 persen dari total penduduk Jepang pada 2007. Mereka ini diistilahkan dengan sebutan Choukoureishakai atau jumlah lansia yang sangat banyak.
Lalu pada 2014, jumlah lansia ini terus bertambah mencapai 26 persen. Tak heran melihat lansia sudah menjadi pemandangan yang biasa di tengah kesibukan aktivitas kota dan kegiatan lainnya seperti salah satunya mendaki gunung.
Untuk urusan semangat, tentunya tak ada yang perlu diragukan dari orang-orang tua Jepang ini. Mereka tetap semangat. Tentunya hal ini bisa menjadi contoh yang baik, terutama bagi kaum muda yang ingin mendapatkan tubuh sehat.