REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ina Salma Febriany
Suasana khidmat memenuhi Auditorium Adhyana, tempat diselenggarakannya konferensi tingkat dunia bertajuk International Conference Islamic Media (ICIM) di Wisma Antara, 25- 26 Mei 2016. Konferensi ini diikuti oleh berbagai media Islam di dunia, termasuk Palestina.
Kegiatan ini bertujuan supaya seluruh media Islam bersatu; menyelamatkan Al-Quds Ash-Sharif, Palestina. Sebagaimana kita ketahui bersama, isu pengepungan Masjidil Aqsa oleh tentara zionis Israel, telah berlangsung lama dan tak kunjung usai.
Tak cukup pengepungan dan ‘pengakuan’ bahwa wilayah Al-Quds As-Sharif adalah milik Israel, seluruh penduduk Palestina lengkap dengan tempat tinggal, sarana pendidikan, fasilitas kesehatan hancur dirusak oleh Israel. Inilah yang menyebabkan para penggiat media Islam melangsungkan konferensi ini untuk merumuskan tawaran solutif agar bumi Palestina kembali ke tangan kaum muslimin.
Acara ini diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran surah Al-Hujuraat. Pembacaannya disampaikan secara syahdu dan penuh kekhusyu’an dari sang qari. Suaranya membuat ratusan hadirin menangis. Tangisan cinta tentang duka di Palestina yang hingga detik ini tak kunjung ditemukan solusi dan titik temunya.
Air mata penuh harapan dari segenap kaum muslimin Indonesia agar Palestina merdeka, damai dan mampu hidup lebih tenang dan layak. Seusai qari membacakan beberapa ayat dari surah Al-Hujurat, acara dibuka langsung oleh wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman Mohammad Fachir.
Dalam sambutannya, beliau menyambut baik konferensi ini. Dirinya turut mendukung penuh upaya media Islam untuk membebaskan Palestina dan Al-Quds dari kekejaman zionis Israel. Konferensi ini juga turut dihadiri oleh beberapa pemimpin redaksi dan organisasi media dari 50 negara, beberapa diantaranya Palestina, Turki, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, UK dan Amerika Serikat.