Ahad 26 Jun 2016 10:03 WIB

Durus Hassaniyah Menjadi Diplomasi Keagamaan Raja Maroko

Red: M Akbar
Durus Hassaniyah
Foto: istimewa
Durus Hassaniyah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muchlis Hanafi (Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kementerian Agama) 

Ramadan tahun ini, untuk kali keempat secara berturut-turut, sejak tahun 2013 penulis mendapat kehormatan dari kerajaan Maroko, diundang menghadiri Durus Hasaniyah (Hassanian Lectures). Kata durus adalah jamak dari dars yang berarti pelajaran.

Kali ini, atas usulan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, penulis diundang bersama KH. Muhyiddin Junaidi, dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebelumnya, penulis berangkat bersama Shaleh P. Daulay, mantan Ketua PP. Pemuda Muhammadiyah yang belakangan menjadi anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Setiap Ramadan, sebulan penuh, Raja Maroko, Muhammad VI, punya kebiasaan mengundang para ulama dari berbagai negara untuk mengikuti ceramah ilmiah keagamaan yang dihelat di Istana kerajaan. Mereka dibagi dalam dua gelombang.

Pertama dari tanggal 1 sampai 14 Ramadan. Kedua dari 15 sampai 27 Ramadan. Tahun ini Maroko memulai puasa lebih lambat satu hari dari Indonesia, yaitu tanggal 7 Juni. Tidak tanggung-tanggung fasilitas mewah disediakan untuk para tamu. Mulai dari tiket pesawat first class hingga akomodasi di hotel berbintang.

Tradisi mengisi Ramadan dengan kegiatan ilmiah di Istana sudah berlangsung lama di Maroko, sejak masa Sultan Hasan I (1873-1894) sampai sekarang. Terhitung sejak tahun 1963, dua tahun setelah Hasan II dinobatkan sebagai Raja (1961), tradisi ini tidak pernah terputus. Hanya sekali, tahun 1978, sempat ditiadakan meski tamu undangan sudah berdatangan, karena sang Raja sakit menjalani operasi.

Nama Hassanian Lectures lekat dengan Raja Hasan II karena dialah yang menghidupkan kembali tradisi ini dan mengembangkannya. Tidak jarang sang raja tampil menjadi pembicara, atau terlibat langsung dalam diskusi dan debat keagamaan dengan narasumber.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement