REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB (HA-FPIK IPB) mengapresiasi visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia dan memajukan dunia Perikanan dan Kelautan. Namun demikian, HA-FPIK IPB mendesak pemerintah harus lebih fokus dan berkelanjutan mewujudkan visi tersebut.
“Selama lebih dari dua tahun pemeritahan, kami belum melihat fokus utama dan kerangka fundamental untuk mewujudkan visi menjadi poros maritim dunia yang berkelanjutan” Kata Abdul Aziz, Ketua Himpunan Alumni Fakultas Perikanan IPB pada acara RUAYA C-Day atau hari pulang Kampus Alumni Faultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB beberapa waktu lalu.
Menurutnya, seharusnya pemerintah mampu mewujudkan visi poros maritim, perikanan dan kelautan menjadi konsensus nasional yang kita pahami arah dan tujuannya.
"Saat ini kita (Indonesia) belum punya peta jalan, kerangka kerja, siapa melakukan apa, padahal hal ini sangat fundamental. Juga belum ada jaminan apakah program ini berkelanjutan dimasa mendatang,” tambah Aziz.
Namun pihaknya bersyukur Jokowi mengeluarkan Inpres No. 7 Tahun 2016 yang pada dasarnya melakukan percepatan pembangunan Industri perikanan nasional guna meningkatkan kesejahteraa masyarakat baik nelayan, pembudidaya, pengolah mau pun pemasar hasil perikanan.
Selain itu juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan devisa negara. Inpres 7 Tahun 2016 ini diharapkan menjadi landasan kepada 25 (K/L, Gubernur dan Bupati) dan diistruksikan kepadanya utk mangambil langkah-langkah yang diperlukan secara terkoordinasi.
“Terhadap situasi ini, bagi Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, kami komitmen untuk membantu mewujudkan visi pemerintah, dan saat inilah menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mengambil peran yang lebih nyata dengan visi besar pemerintahan saat ini,” ungkap Aziz.