Jumat 14 Jul 2017 15:37 WIB

Merawat Kebinekaan

Aksi Parade Bhineka Tunggal Ika
Foto: Amri Amrullah
Aksi Parade Bhineka Tunggal Ika

REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia adalah negara plural yang terdiri atas 14.572 pulau, 1.340 jenis suku, enam agama, dan 742 bahasa. Mengatur satu agama dan satu suku mungkin mudah, akan tetapi mengatur banyak suku dan agama adalah suatu hal yang sulit.

Setiap agama memiliki kepercayaan masing-masing, begitu juga setiap suku, memiliki adat istiadat masing-masing pula. Berbicara tentang keberagaman atau pluralitas, banyak cendekiawan yang pemikirannya mengusung tentang pentingnya merawat pluralitas.

Dari sekian banyak tokoh yang paling terkenal pemikirannya adalah KH Abdurrahman Wahid atau panggilan akrabnya Gus Dur. Adapun pemikirannya, semua manusia sama, tak peduli mana asal-usulnya, apa jenis kelaminnya, warna kulitnya, suku, dan kebangsaanya.

Bangsa Indonesia harus memahami keberagaman yang ada dan harus merawatnya, yaitu dengan mempunyai sikap egaliter dan toleran. Karena negara Indonesia adalah negara yang plural, sudah sepantasnya masyarakat Indonesia menjaga keutuhan NKRI.

Adapun upaya menyelesaikan permasalahan keberagaman dapat dilakukan dengan menjunjung tinggi Pancasila dan merealisasikan nilai-nilainya. Dengan demikian, sikap saling menghargai, egaliter, dan toleran harus dimiliki seluruh warga Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan tertinggi. Pancasila dibuat oleh pendiri bangsa Indonesia dengan penuh kehati-hatian memperhatikan baik buruknya. Para pendiri bangsa Indonesia tentunya tidak sembarang dalam membuat dasar negara.

Baiturrahman

Jalan Sedap Malam, Ciputat Timur, Tangerang Selatan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement