REPUBLIKA.CO.ID, Kasus genosida di Myanmar terus menyedot perhatian dunia. Mulai dari doa, bantuan berupa makanan dan kebutuhan lainnya, serta perlindungan bagi para pengungsi Rohignya. Tapi kita lupa bahwa yang paling mereka butuhkan adalah bisa hidup aman dan damai di kampung halaman mereka.
Namun, yang terjadi jauh berbeda. Para penguasa negeri Muslim sebagian diam, cukup dengan mengutuk keras tindakan genosida atau memberi bantuan fisik. Tidak adakah pemimpin sejati yang tergerak mengirimkan bala tentaranya untuk melindungi mereka?
Kepada siapa lagi mereka memohon pertolongan. Umat Islam bagaikan satu tubuh, jika ada satu bagian yang sakit, yang lain juga akan merasakan sakit. Karena itu, janganlah kita hanya diam, karena kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban kita.
Ummu Fatimah
Sleman, Yogyakarta