REPUBLIKA.CO.ID, Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah adalah peristiwa besar bagi kaum Muslimin. Peristiwa hijrahnya Nabi juga menjadi awal dibuatnya kalender Islam dan diperingati sampai saat ini. Hijrahnya Nabi bukan sekadar berpindah tempat seperti halnya imigran.
Dan juga bukan menjauhkan diri dari siksaan kaum kafir Quraisy. Hijrahnya Nabi penuh pengorbanan dan perjuangan. Nabi berhijrah dalam upaya menyelamatkan dakwah Islam dari rongrongan kafir Quraisy.
Pada hakikatnya, hijrah merupakan titik tolak bagi dakwah dan peradaban. Melalui peristiwa hijrah, Rasulullah membangun kesatuan umat dalam ketaatan, kekuatan, dan keamanan Islam yang karenanya Islam dan kaum Muslimin dimuliakan.
Rasulullah menjadi khalifah (pemimpin) menerapkan sistem Islam yang merujuk pada Alquran dan sunah sehingga umat menunaikan ketaatan, mencapai kesejahteraan, keamanan, dan keadilan serta menjadi hamba yang mulia.
Kepemimpinan Nabi-lah yang patut menjadi teladan bagi seorang pemimpin saat ini.
Fatimah
Lengkiti, Ogan Komering Ulu