REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Agus Santoso (Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK)
Komat-kamit dukun mbaca mantra hebat
Berharap jimat turun berkelebat
Dapat batu aji di kain terlipat
O batu aji teruji
Untukmu Sawah ladang ditinggal
Untukmu Dapur rumah diterlantar
Kebal senjata tak bakal dibegal
O batu aji teruji
Biarkan aku lari dari dunia nyata
Daripada mati di tengah nyala
Daripada mengubur janji tak terpenuhi
Tiang-tiang cita-cita bergoyang-goyang
Sikut-menyikut berebut menang-menangan
Aku Cuma penonton
Tak mampu bertepuk tangan
Tak bisa berharap pada harapan
Mungkin lebih baik mencari batu aji
Masuk ke gelanggang pelarian hati
Mengasah dan menggosok ali - ali
Barangkali saja ada pertanda jaman baik kembali
Atau setidaknya jadi penghibur hati