REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Luly Agiel (Relawan Senior MER-C)
Nanar...kami menatapmu dilayar kaca
Maafkan kami Ibu
Yang tidak mampu menghapus airmatamu
Mendiamkan ketika tangan-tangan besi meratakan rumahmu dengan tanah
Ada teriakan La Illaha Illahu, di sela tangisanmu ibuuuu
Maafkan kami, kuping kami tuli tak mendengar teriakanmu
Ibu, maafkan kami
Kami bersama-sama ikut mengusirmu
Kami jijik dengan kemiskinan dan kumuhmu
Maafkan kami Ibu
Yang merubah tanahmu
Yang ingin menjadi mewah dan menjadi kenikmatan parawisata dunia
di atas puing-puing lukamu
Ibu maafkan kami,
Yang hanya bisa menatapmu di layar kaca
Ibu, ampunilah kami yang sudah tidak memiliki jiwa-jiwa pejuang
Jiwa warisan ayah kami, telah kami tukar dengan kekuasaan, kemewahan dan uang
Ibu, jangan kau angkat tanganmu kepada Allah
Karena tanganmu, Allah akan melaknat kami
Ampunilah kami anak-anakmu yang durhaka ini
Ya Allah...ampunilah dosa-dosa kami
Ampunilah kebodohan kami juga kelemahan kami
Jadikanlah kami menjadi hamba-hamba-Mu yan beriman, amanah, dan cerdas
Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar...