REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dahnil Anzar Simanjuntak
Embun pagi tanda langit cerah.
Pemburu ridha Allah tak pernah kalah.
Karena kalah milik Mereka yang takut dan menyerah.
Salam wahai para pemuda pelukis sejarah.
Jangan biarkan masa depanmu dirampok para penjarah.
Maling besar bermodal silat lidah.
Ketika keberanian adalah barang mewah.
Hai, laki-laki subuh pengukir sejarah, akan datang bantuan dari Allah.
Bantuan yang kau sendiri tak tahu datang dari berbagai arah.
Musa tak pernah menyerah.
Menghadapi Firaun berkuasa lagi gagah.
Ingin rasanya dia menyerah. Tapi, tauhidnya mencegah.
Bagi para pemburu ridha Allah.
Hidup tergelar bak sajadah.
Mencari makna tiap ibadah.
Bersimpuh tengah malam pengobat gelisah.
Bandit bersekongkol penuh gelisah.
Namun, hai bandit sehebat Apa pun rekayasa kalian, Kebenaran tak akan pernah kalah.
Bagi laki-laki subuh pengukir sejarah. Takut hanya kepada Allah.
Aku mau bersamamu, memeluk mesra nurani yang mewah.
Wahai, laki-laki subuh pengukir sejarah.
Camkan, mereka yang bertauhid tak pernah kalah.