Senin 20 Jun 2011 19:03 WIB

Krisis Moral dan Keteladanan

Ilustrasi
Ilustrasi

Bangsa ini dapat dikatakan tengah dilanda persoalan utama yaitu krisis moral, dan kebanyakan kita tidak menyadari itu sebagai sesuatu yang sangat berpengaruh bagi peradaban bangsa dan jati diri atau identitas bangsa  di mata dunia.

Anak merupakan cikal bakal pemegang tampuk keberhasilan dunia. Namun kita akan  miris melihat fenomena yang menimpa generasi penerus kita saat ini. Sederet kasus kriminal seperti pejabat korupsi, maraknya kasus kekerasan di kalangan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga anak-anak SD yang gemar melihat video porno, bermula dan berawal dari moral para pelaku yang rusak dan bermasalah.

Dewasa ini banyak sekali keluhan-keluhan yang muncul di dunia pendidikan kita, krisis moral, dan belum lagi ditambah dengan masalah yang ada pada Sumber Daya Manusia kita. Fenomena yang sama sekali tidak bisa kita remehkan atau dipandang sebelah mata, karena nasib bangsa ini yang akan menjadi taruhannya. Bila generasi bangsa ini miskin akan keteladanan dan krisis moral, meskipun kecerdasannya patut dibanggakan, justru mereka inilah yang merugikan negara dan masyarakat, dan mereka pula yang akan membawa negara pada kehancuran.

Bagaimana jadinya, jika negara kita kelak benar-benar dipegang oleh generasi yang tidak bermoral. Untuk mengatasi hal ini, tentu pendidikanlah yang menjadi harapan utama sebagai investasi untuk masa yang akan datang dan menjadi satu-satunya cara dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas (intelek, berkarakter dan bermoral) yang berperan memajukan peradaban negara. Yang mana akan menjadi Oase ditengah keterpurukan. Lebih lanjut orang akan setuju untuk mengatakan bahwa dunia pendidikan dapat diidentikan sebagai pabrik otak.

Disadari ataupun tidak, dalam realitanya moral merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita dan akan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat.

Apabila moral tidak lagi diindahkan, maka berbagai kekacauan dan permasalahan bangsa akan senantiasa muncul di masyarakat. Ketika moral telah diabaikan,  maka dapat dipastikan yang ada hanya kebobrokan di segala bidang dan sisi kehidupan. Dari itu persoalan moral harus menjadi hal yang diperhatikan dalam kehidupan sosial masyarakat.

Keluarga merupakan benteng utama dalam hal penanganan masalah krisis moral ini, yang memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam hal pengajaran moral. Mereka dididik oleh orang tuanya dan dibentuk seperti apa yang diinginkan orang tuanya. Bila keteladanan dari orang tua baik, maka akan tergambar dalam moral anak.

Unsur kedua adalah masyarakat sebagai tempat bersosialisasi. Siapapun tidak boleh berlepas tangan dengan masalah krisis moral ini. Sebagian besar dari masyarakat kita saat ini, tidak lagi memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Seolah telah menjadi identitas dalam diri mereka, sehingga tidak lagi memperhatikan keadaan sosialnya. Sungguh merupakan hal yang perlu untuk dibenahi, supaya masyarakat kembali menumbuhkan rasa simpati dan kepedulian terhadap sesama yang subur.

Betapa penting dan berartinya peran moral dalam kehidupan kita, oleh karena itu perlu ada upaya yang serius untuk membenahi dan menangani krisis moral yang sedang melanda bangsa kita ini. Seluruh unsur harus memberikan perhatian serius dalam hal ini dan harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini.

Tekad dan harapan kita kedepannya, moral anak bangsa ini tidak lagi mengalami krisis ataupun degradasi. Dimulai dari diri kita sendiri dan keluarga. Bukan waktunya lagi untuk direndahkan dan dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Sudah saatnya bagi bangsa ini menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa kita adalah bangsa yang bermoral, beradab dan beretika.

"Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan."(Pepatah Cina Kuno)

Zakiya Rahmi Lubis

Mahasiswi Pendidikan Fisika

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

________________________________

Kirimkan artikel Anda ke: [email protected]. Artikel disertai identitas jelas penulis. Redaksi berhak tidak menayangkan kiriman tulisan berdasarkan penilaian redaksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement