Ahad 01 Apr 2012 17:47 WIB

Senja di Beranda Musi (puisi)

Senja (Ilustrasi)
Foto: ngerumpi
Senja (Ilustrasi)

Lembayung elok itu menelikung,

menjeratku dari angan  kepada malam yang hitam

menelan nyaliku menari bersama alam,

buyar lusuh paras keemasan.

Kupandangi kemilau fana itu

Lembut mencekam

Indah merayu melankolis menakutkan

Dibisikkannya kekejaman malam,

dibangunkannya bulu ketakutan,

disematkannya ngeri malam

di sudut-sudut sukma yang perawan.

Lembayung bukanlah malam intrik kejahatan

Sebagaimana senja bukan kegelapan

Sebagaimana beranda bukan ruang makan

Andaikan siang tiada batas

Andaikan malam tiada was-was

Kan kuhamburkan nafasku di antara usia yang terus mengejar ketertinggalan malam

Aku padamu senja!

Jika sampai usiaku, kan kubayar kegelisahan rasa yang menyudutkan malam!

Maree maree . .

Yayah

Depok, 1 April 2012

Untuk Indonesia yang lebih baik

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement