Senin 15 Oct 2012 13:51 WIB

Tiga Kiat Meraih Sukses Besar

Setiap orang sebenarnya unik dan berpeluang untuk sukses (ilustrasi)
Foto: convergancemedia.com
Setiap orang sebenarnya unik dan berpeluang untuk sukses (ilustrasi)

Optimisme besar. Sebagaimana keterangan tersebut, kita harus gunakan sebagai senjata pamungkas dalam mengukir prestasi yang belum dicapai orang lain. Sebuah prestasi yang akan memberikan inpirasi kepada seluruh manusia sepanjang masa. Sebuah prestasi yang akan diabadikan sejarah dan sulit diulang untuk yang kedua kalinya. Ada tiga resep yang yang bisa kita lakukan untuk meraih sukses tersebut.

Pertama, bermimpilah yang mustahil menurut orang lain.

Bermimpilah hal-hal besar, yang bagi orang lain dikatakan mustahil (impossible). Jangan takut! Karena mimpi bisa menjadi harapan dan kekuatan.

Manusia yang mempunyai harapan akan mendatangkan kekuatan besar untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Kalau kita ingin mendulang kesuksesan spektakuler, bermimpilah terus, bermimpilah meraih sesuatu yang sulit digapai orang lain.

Mimpi adalah sumber energi. Mimpi juga sumber imajinasi. Orang yang bermimpi tentang potret masa depan, berarti ingat bahwa kehidupannya ada proses panjang yang harus dilalui. Tentunya antara tahapan yang satu dengan lainnya tidak bisa dipisahkan. Saling terkait untuk mencapai tingkat yang diidam-idamkan.

Kita potretlah orang-orang luar biasa, seperti Imam Syafi’i, Imam Ghazali, Ibnu Khaldun, Albert Einstein, Thomas Alva Edison, dan yang lainnya. Bagaimana seandainya kita sampai pada tingkat keilmuan seperti mereka, di mana pemikirannya hingga sekarang masih dikaji banyak orang, karya-karyanya ditelaah dan dikembangkan di Timur dan Barat.

Mustahilkah mimpi itu? Tidak! Sama sekali tidak. Mereka menjadi orang luar biasa yang berjasa dalam peradaban manusia karena kerja kerasnya dalam mengembangkan potensi semaksimal mungkin. Mereka bercita-cita besar untuk berada di garda terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuannya.

Jangan berpikir hanya dalam kotak, yakni menjalani hidup dengan rutinitas yang menjemukan. Berpikir dalam kotak, misalnya kapan lulus sekolah, kerja apa, menikah kapan, kapan punya rumah sendiri, mau usaha apa, dan lain sebagainya.

Orang-orang yang berpikir kecil semacam itu akan menjadi orang kecil pula, karena tidak ada masa depan besar dalam mimpinya. Ia akan menjadi kebanyakan orang yang tidak dikenang kontribusi besarnya dalam sejarah manusia. Kita tidak akan mungkin melakukan perubahan besar jika pola pikir kita hanya fokus dalam kotak saja.

Mulailah bermimpi hal-hal besar. If you will do something, you will be dream (jika ingin melakukan sesuatu, kamu harus bermimpi ). If there’s will, there’s a way (dimana ada kemauan, pasti ada jalan).

Kedua, berpikirlah sesuatu yang orang lain tidak percaya.

Dengan berpikir hal-hal yang tidak mungkin dicapai dalam hidup, hidup kita akan menjadi penuh vitalitas, mobilitas, dan kreativitas sepanjang hayat. Hidup dengan target yang dicanangkan, membuat kemampuan kita terasah dan meningkat dengan pesat dari waktu ke waktu. Hidup tidak berisi hura-hura, berfoya-foya, dan menuruti kenginan nafsu saja. Hidup itu penuh kegiatan, kesibukan, kemanfaatan, kemaslahatan, dan keberhasilan untuk diri kita sendiri dan orang lain yang ada di sekitar kita.

Siapa yang percaya kalau Nabi Muhammad Saw mampu menyulap sebuah peradaban sentralistik, hegemonik, dan absolut menjadi peradaban baru yang memuliakan aspek keagamaan, kesejahteraan, kesetaraan, keadilan, kemanusiaan, dan keagungan moral. Namun, cost yang harus dibayar Beliau sangatlah mahal. Ia dicaci, dimaki, dimusuhi, dihina, dilecehkan, bahkan akan dibunuh. Inilah resiko yang memerlukan keberanian, kesungguhan, keuletan, kegigihan, dan konsistensi.

Ia harus cerdik menarik simpati publik, bekerja keras mempersiapkan kader-kader masa depan, dan memimpin sebuah perubahan revolusioner dengan sukses. Ketika kesuksesan menghampiri Beliau, orang-orang yang dulu sangat membencinya, mencaci maki, menghina, dan bahkan akan membunuhnya bertekuk lutut di hadapannya. Itulah teladan kesuksesan yang Rasulullah Saw contohkan untuk kita. Di sinilah terletak kunci keajaiban, kebesaran, kehebatan, dan keabadiannya.

Maka dari itu, sekarang marilah kita bermimpi untuk menggapai sesuatu yang orang lain tidak akan percaya. Berpikir di sini berarti merencanakan tehapan-tahapan yang harus kita jalani secara sistematis sebagai jembatan meraih kesuksesan besar di masa depan, sesuai dengan mimpi-mimpi besar kita.

Ketiga, jangan berkata “TIDAK” untuk sebuah jawaban.

Kita jangan pernah berkata "tidak" untuk menjawab hal-hal yang besar, demi meraih kesuksesan dan kegemilangan besar di masa depan. Jangan pernah ragu, bimbang, dan was-was. Jangan membuat mental kita jatuh, mundur, dan kehilangan semangat berkompetisi untuk meraih pretasi.

Katakan "YA!!" dan yakinlah kalau kita mampu meraihnya. Sesuatu harus dicoba dan dicoba. If you think you can, you can ( jika kamu berpikir kamu bisa, kamu pasti bisa ). Jangan pernah pesimis dan menilai diri kita dengan sesuatu yang negatif, seperti lemah, selalu gagal, dsb.

Ada sebuah pepatah, “kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”. Jangan sampai kita berpikir jika kita gagal maka kesuksesan akan sulit, bahkan tidak akan kita raih.

Dengan mengatakan "ya!" maka akan menjadi stimulus untuk mendorong mental melakukan hal terbaik, tertinggi, dan terkuat dalam mengekplorasi dan mengelaborasi kemampuan kita. Kita akan menjadi tahu tingkat kemampuan maksimal pikiran kita sendiri. Sehingga dari sana, kita akan meningkatkan lagi daya akal untuk menciptakan teknik, metode, serta sistem yang bisa mempersepat proses. Target yang dicanangkan pun bisa terlaksana dengan baik dan memuaskan secara kualitatif dan kuantitatif.

Jadi, mungkinkah kita menjadi Albert Einstein dan Thomas Alva Edison baru di era produktivitas IPTEK sekarang ini? Mengapa tidak, dulu saja yang masih tradisional, mereka mampu, mengapa sekarang yang serba canggih fasilitasnya tidak mungkin? Jelas memungkinkan.

Kemantapan hati andalah yang akan memulai sebuah langkah besar menuju babak baru dalam kehidupan yang penuh misteri. Kehidupan yang dicanangkan untuk mendaki gunung terjal kesuksesan hidup, yang tidak terbayangkan orang lain. Di situlah perjuangan dan pengorbanan akan terukir dengan indahnya di mata manusia dan di hadapan Allah SWT.

Zuhal Qolbi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement