Senin 18 Feb 2013 09:09 WIB

BTN Membuat Sepak Bola Nasional Makin Tak Jelas

Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk Pra-Piala Asia 2015.
Foto: Antara
Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk Pra-Piala Asia 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, Ranking Timnas Indonesia turun lagi, hal ini dikarenakan pemain timnas bukan dilatih bermain sepak bola tapi dilatih cara berpolitik. Timnas sepak bola Indonesia tidak akan menjadi apa-apa, jika oknum-oknum tidak memiliki sifat sportifitas masih menangani organisasi sepak bola Indonesia.

Belum kelar masalah dualisme antara PSSI dengan KPSI dan dualisme kompetisi antara ISL dan IPL, sekarang muncul lagi dualisme kepemimpinan pelatih antara Nil Maizar dengan Luis Manuel Blanco. Dan yang masih hangat adalah kemunculan nama badan tim nasional (BTN).

Meski bernama badan tim nasional, namun fungsi dan tujuan dibentuknya lembaga ini tidak jelas. Bagi saya, yang jelas BTN hanya menimbulkan ketidakjelasan di kancah persepakbolaan nasional.

BTN mencuat setelah dilaporkan ikut memanggil sejumlah pemain untuk bergabung ke timnas. Padahal sejak Desember 2012 lalu, urusan timnas di bawah kewenangan PSSI, termasuk pemanggilan pemain, diatur oleh Komite Adhoc Timnas. Walhasil pemain pun kini mengaku mendapatkan panggilan ganda untuk masuk ke timnas.

Pengurus BTN antara lain Isran Noor (Bupati Kutai Timur), Habil Marati (eks manajer timnas), Rudolf Yesayas, dan Tommy Arief.

Exco PSSI pun mempertanyakan alasan pembentukan BTN karena merasa belum menyetujui pembentukan badan tersebut. Apalagi BTN diduga membentuk susunan pengurus, juga merekrut pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco.

Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan bahwa BTN tidak menyalahi aturan dan tetap akan dijalankan. Opo meneh tidak menyalahi aturan. Jelas-jelas Exco PSSI tidak tau pembentukan BTN, kapan dan dimana BTN dibentuk, tupoksinya apa, semuanya masih dalam tahap kerancuan.

Apa yang ada dalam pikirin bapak-bapak pintar yang memiliki wewenang terhadap sepak bola kita? Sepertinya mereka suka sekali main monopoli?

Seharusnya jika ingin membentuk sebuah organisasi internal, ya lakukan sosialisasi dulu. Dengan sosialisasi ini kan pemain timnas ataupun pengurus organisasi bola dan semua fans Timnas Garuda tidak bingung.

Saya tunggu sosialisasi dari bapak-bapak pengurus PSSI.

Penulis: Degi Rahmat

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Udayana

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement