Sabtu 16 Mar 2013 10:22 WIB

Sejarah Penuh Pesona

Red: M Irwan Ariefyanto
Soekarno dan Ratna Sari Dewi
Foto: Dok. Republika
Soekarno dan Ratna Sari Dewi

REPUBLIKA.CO.ID,oleh: Ni Nyoman Ayu Suciartini

Masa lalu itu selalu menarik. Memperkenalkan sejarah dan cerita masa lalu negeri Indonesia tercinta bukanlah semata-mata tugas guru sejarah. Saya sebagai guru bahasa dan sastra Indonesia merasa terpanggil untuk ikut menggaungkan JAS MERAH kepada siswa saya. Saya punya cerita menarik sekaligus inspiratif ketika mengintegrasikan sejarah ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Di kelas yang riuh dengan tawa manusia usil, mereka memahami tentang sejarah. Saya membentuk kelas menjadi etalase tertentu. Ada restorant, mall, dan pasar tradisional. Anak-anak yang sudah terbagi ke dalam kelompok-kelompok tertentu mendatangi tempat yang mereka suka. Setiap tempat ada hal pokok yang harus mereka beli, yaitu menulis argumentasi dalam bentuk kritik opini. Tawa sumringah anak-anak seketika menggelegar.

Mereka bisa percaya bahwa di suatu tempat seperti pusat perbelanjaan ada barang yang mungkin tidak dibeli oleh orang kebanyakan, yaitu materi menulis. Namun, saya membiarkan ketidakwajaran sebagai bumbu pembelajaran hari ini. Ada juga maksud lain yang terselip, supaya mereka sadar bahwa ada sesuatu yang tak mungkin bisa terjadi di dunia ini. Saya pun tertawa sendiri.  “Mengapa Presiden Soekarno banyak sekali punya istri, Bu?”