REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Annida K Ummah
Miss world. Siapa yang tidak tahu? Sosok wanita yang menjadi peserta disalah satu ajang kontes kecantikan dunia. Keberadaannya menyita perhatian dunia, bagaimana tidak? menjadi sosok yang akan dinobatkan sebagai wanita “cantik nan sempurna” kelas dunia.
Kini Miss world lebih menyita perhatian bangsa di tanah air. Miss world akan mengunjungi tanah air pada 28 September 2013 mendatang. Keberadaannya menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Miss world akan datang pada puncak acara perhelatan Miss World 2013. Acara akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jabar, pada 28 September 2013. Pantia acara, RCTI dan perwakilan Miss Indonesia pada Kamis (4/4) lalu mendatangi Gubernur Jawa Barat untuk membahas acara tersebut.
“Ini kan acara internasional dan puncak acara atau malam finalnya di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor. Karena di Jawa Barat tentu harus memberitahukan ke Pemprov Jabar,” kata Ahmad Heryawan.
Dukungan dari Ahmad Heryawan untuk penyelenggaraan Miss World diberikan karena ajang kontes wanita cantik sedunia ini berbeda dengan kontes kecantikan lainnya yang menampilkan sesi berpakaian menggunakan bikini oleh pesertanya. “Ajang Miss World ini berbeda dengan ajang sejenis lainnya karena saat puncak acara tidak menggunakan bikini, Insya Allah lebih sopan,” katanya.
Miris mendengar pernyataan pemimpin daerah di negeri muslim ini. Bagaimana bisa seorang muslim berfikir dan bersikap seperti itu. Masalahnya bukan terletak pada memakai bikini atau tidak, tapi ini masalah syariat. Seorang wanita dalam Islam tidak boleh dipertontonkan di khalayak umum, terlebih dipertontonkan dihadapan lelaki asing (bukan mahram). Seorang wanita juga harus senantiasa terjaga kemuliaan dan kesuciannya.
Dan setiap elemen masyarakat harus senantiasa menjamin, menjaga serta memuliakan wanita. Bukan dieksploitasi dan diobral. Bayangkan jika wanita yang berlenggak lenggok diatas panggung itu adalah adik, kakak, atau anak kita. Apakah kita rela setiap orang menikmati kecantikan dan keindahan tubuhnya?
Penolakan miss world bukan hanya dilakukan satu atau dua orang tapi banyak orang. Misalnya umat Islam Bogor. Umat Islam Bogor yang terdiri dari para ulama, para umaro, para aktivis dakwah dari berbagai ormas dan lembaga Islam dengan tegas menyatakan penolakannya atas rencana digelarnya Miss World 2013, baik di Bogor maupun di seluruh wilayah Indonesia. Para pimpinan ormas Islam itu dalam pernyataan sikapnya, meminta kepada pihak pemerintah, melalui Walikota Bogor, Bupati Bogor, Kapolres Bogor, Gubernur Jawa Barat, Kapolda Jawa Barat, maupun instansi lainnya agar tidak mengijinkan acara Miss World tersebut.
Dalam acara milad ke 13 Keluarga Muslim Bogor (KMB), Sabtu 06/04/13, sejumlah elemen Islam diantaranya MUI Kota Bogor, FKUB, ormas Muhammadiyah, NU, Persis, Aisyiah, HASMI, HTI, Fos Armi, Garis, BSMI, FUI, PPI, dan dari kalangan partai seperti PAN, PPP, PBB, serta elemen umat Islam lainnya. Mereka sepakat menandatangani pernyataan menolak gelaran yang akan disaksikan publik dunia itu.
Selain itu ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional yang juga aktif di PP Muhammadiyah, KH. Muhyiddin Junaedi justru menolak dengan tegas ajang pamer aurat tersebut. “Secara budaya event itu tak sesuai dan menampilkan budaya materialisme dan hedonisme warisan Yunani dan Romawi kuno. Promosi wisata tak harus mengorbankan jati diri, banyak hal yang bisa dilakukan selain itu. Sebagai negara muslim terbesar kita harus tunjukkan sikap kita ke masyarakat dunia. Gubernur harus tegas dengan sikapnya agar bumi Jawa Barat tak ternodai dengan perhelatan tersebut.”
Sebagai negeri muslim terbesar, sepantasnya menolak dengan tegas acara miss world ini. Serta tidak turut serta dalam acara tersebut, baik mendukung, mengaspirasi, ataupun turut serta didalamnya. Sikap tegas negeri muslim dalam menolak hal ini harus terlihat nyata. Masyarakatpun harus sadar bahwa ajang kecantikan dunia ini hanya permainan bisnis belaka.
Tidak ada unsur yang lebih penting dalam latar belakang ini selain bisnis (baca: materi). Meskipun para penyelenggara berdalih untuk mencari bakat atau mengeksplore wanita. Masyarakat harus peka dengan hal-hal kecil seperti ini. Ajang ini hanya akan merusak bangsa.
Membuat kaum muslimah yang ada di negeri ini berlomba-lomba mempercantik diri dan mengumbar aurat, terlebih generasi mudanya. Padahal Rasulullah bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan seindah-indah perhiasan adalah wanita salihah”.
Dan silahkan kita bayangkan apa yang terjadi jika setiap generasi mudanya sibuk mengurusi hal-hal yang terkategori mubah. Padahal masa depan suatu bangsa adalah tergantung pada generasi mudanya. Miss world bukan hanya merusak bangsa, lebih dari itu ia akan membuat bangsa menjadi bobrok nan keropos.
Penulis: Mahasiswi S1 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta