Oleh : Doddy Cleveland HP, Penggiat Kemanusiaan Global, Ketua Yayasan Aksi Insan Nusantara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sangat di sayangkan bahwa masih ada WNI yang percaya bahwa ISIS adalah benar-benar negara Islam seperti yang di nubuwatkan oleh Rasulullah SAW bahwa kelak ada periode ke 5 yang merupakan Khilafah ala minhajul nubuwwah.
Apabila ke 16 WNI tersebut bergabung dengan ISIS di Suriah, maka kemungkinannya adalah bahwa dari Istanbul, setelah berpisah dengan rombongan tour di bandara attaturk, mereka akan di bawa oleh utusan ISIS ke perbatasan Turki dan Suriah. Perbatasan Turki dan Suriah yang memiliki rentang 900 km, dapat menjadi celah bagi mereka untuk menyelusup ke Suriah.
Namun dengan kondisi cuaca yang sangat dingin (bulan Maret kerapkali masih turun hujan salju di perbatasan Turki-Suriah), kemungkinan 16 orang yang juga terdiri dari bayi, anak-anak, dan wanita, akan mengalami kesulitan. Terlebih bila melalui jalur ilegal yang beralam pegunungan. Namun konon banyak cara untuk masuk ke Suriah melalui jalur ilegal, yaitu dengan memanfaatkan jasa penyelundup manusia.
Apabila ke-16 orang itu itu melalui pintu imigrasi Kilis, kemungkinan pihak imigrasi Turki akan mengetahui dan menanyakan untuk apa rombongan tersebut masuk ke Suriah. Pihak imigrasi Turki biasanya mengizinkan relawan kemanusiaan atau pun jurnalis, namun tidak untuk masyarakat biasa. Namun demikian perlu di cek di imigrasi Turki di perbatasan, apakah ada WNI yang melintas.
Apabila ke 16 WNI itu ternyata bisa masuk ke Suriah, maka ada kemungkinan mereka masuk melalui daerah Karkemis dan sekarang berada di kota Manbej atau Albab atau Talafar atau lainnya yang merupakan daerah dibawah kontrol ISIS dan berada tidak terlalu jauh dari perbatasan Turki dan Suriah.
Kemungkinan lainnya adalah mereka berada di daerah ISIS yang berada di Irak.
Apabila ke 16 WNI itu sudah berada di dalam lingkungan ISIS, niscaya mereka akan sulit di ketemukan, karena ISIS pasti akan menyembunyikan mereka minimal 2 bulan ke depan.
Kemungkinan lainnya, mereka masih di Turki namun disembunyikan oleh pihak ISIS hingga kondisi memungkinkan untuk di bawa ke Suriah ataupun Irak. Apabila mereka sudah berangkat ke perbatasan, ada kemungkinan mereka melintasi kota Gaziantep yang kerap digunakan oleh relawan kemanusiaan untuk transit sebelum masuk ke Suriah.
Kondisi di Suriah sangatlah sulit. Hampir setengah dari 22 juta penduduk Suriah sudah mengungsi, keluar rumahnya dan menjadi pengungsi baik di dalam Suriah maupun menyeberang ke Yordania, Lebanon, Turki, dan lainnya. Kondisi disana akan menyengsarakan WNI yang berada di wilayah tersebut.
Semoga ke 16 WNI tersebut dapat di ketemukan oleh Pemerintah RI ataupun Turki dalam kondisi selamat dan dapat kembali ke tanah air.